BANYUWANGI (Warta Blambangan) Suasana dapur Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi tampak lebih sibuk dari biasanya pada Selasa (4/3) malam. Aroma masakan sahur mulai menyeruak, sementara para petugas dapur dan warga binaan yang bertugas di sana bekerja dengan cekatan. Di tengah aktivitas itu, Kepala Lapas Mochamad Mukaffi hadir untuk melakukan kontrol langsung, memastikan bahwa makanan yang disiapkan benar-benar layak dan sesuai standar.
Kunjungan malam itu bukan sekadar formalitas. Mukaffi mengamati setiap proses dengan teliti—mulai dari pemilihan bahan baku, teknik memasak, hingga cara penyajian. Baginya, menu sahur bukan sekadar hidangan, tetapi juga bagian dari pemenuhan hak dasar warga binaan.
"Kami ingin memastikan bahwa makanan yang disajikan benar-benar memenuhi standar, baik dari segi kebersihan maupun kandungan gizinya," ujar Mukaffi.
Ia juga memberikan arahan kepada petugas dapur untuk selalu menjaga kualitas dan kebersihan dalam setiap tahap pengolahan makanan. Baginya, dapur yang higienis bukan hanya mencerminkan profesionalisme, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap warga binaan.
"Kebersihan dan kualitas makanan tidak boleh diabaikan. Ini bukan hanya soal kewajiban, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap hak mereka," tegasnya.
Kontrol ketat semacam ini sejalan dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Direktur Jenderal Pemasyarakatan, yang menekankan pentingnya menjaga kualitas makanan bagi warga binaan.
Dengan pengawasan yang rutin dan ketat, Lapas Banyuwangi terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi penghuninya. Di balik dinding penjara, kepedulian tetap menjadi prioritas—tercermin dari sepiring makanan sahur yang tidak hanya bergizi, tetapi juga disiapkan dengan penuh perhatian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar