Banyuwangi (warta Blambangan) Sore itu, angin laut berembus lembut di Kawasan Pantai Marina Boom, membawa aroma kuliner yang menggoda selera. Festival Ngrandu Buko kembali digelar, mengundang ratusan pengunjung yang ingin menikmati suasana berbuka puasa dengan latar keindahan Selat Bali.
Di tengah keramaian, Bupati Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani, melangkah santai di antara deretan 184 stan UMKM yang menyajikan aneka takjil dan makanan khas Nusantara. Senyumnya merekah saat menyapa para pedagang dan pembeli. "Festival ini bukan sekadar tempat berbuka, tapi juga ruang untuk menggerakkan ekonomi rakyat," ujarnya dengan hangat.
Sementara itu, suara takmir masjid mengumumkan waktu berbuka. Seorang pria bernama Dennis, yang datang bersama istrinya, menatap meja penuh makanan dengan mata berbinar. "Saking banyaknya pilihan, sampai bingung mau mulai dari mana," katanya seraya tertawa kecil, sementara istrinya menyodorkan segelas es campur.
Di berbagai kecamatan, festival serupa berlangsung serentak. Layar Zoom di panggung utama menampilkan suasana dari Bangorejo hingga Licin, memperlihatkan keriuhan yang sama: tawa anak-anak, obrolan hangat keluarga, dan pedagang yang sibuk melayani pembeli.
Saat malam menjelang, lampu-lampu di sekitar pantai mulai menyala, memantulkan cahaya di permukaan laut yang tenang. Festival Ngrandu Buko bukan sekadar pasar takjil—ia adalah perayaan kebersamaan, yang setiap tahunnya selalu dinanti warga Banyuwangi. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar