Banyuwangi (Warta Blambangan) Di sebuah aula Perpustakaan yang dipenuhi aksar, huruf dan kata serta pemikiran, Herny Nilawati duduk dengan penuh antusias. Bedah buku Jejak Kritik baru saja usai, Jumat (21/02/2025) namun pikirannya masih mengembara, mencari cara agar literasi di madrasahnya bisa berkembang lebih mendunia. Di hadapannya, Zen Kostolani, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi, menyambutnya dengan senyum penuh makna.
Dalam percakapan yang mengalir hangat, Zen menegaskan bahwa literasi bukan sekadar membaca dan menulis, tetapi tentang membuka jendela wawasan. Ia menawarkan dukungan penuh untuk menerbitkan buku-buku layak dalam bentuk e-book, agar semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk berkarya.
Mata Herny berbinar seperti senyunya yang selalu merekah, di dampingi ketua Lentera Sastra Banyuwangi. Dalam bersambut. baginya, ini bukan sekadar janji, melainkan kesempatan emas bagi siswa-siswanya. Ia membayangkan anak-anak duta perpustakaan yang begitu bersemangat, berdiskusi, membaca, dan menulis dengan lebih leluasa, di dampingi para penulis hebat. Dalam waktu dekat, mereka akan menggelar kegiatan bersama, sebuah langkah kecil untuk cita-cita besar: menjadikan perpustakaan sebagai jantung ilmu pengetahuan.
Literasi bukan hanya tentang menelusuri halaman demi halaman buku, tetapi juga tentang menanamkan mimpi, membangun asa, dan menciptakan masa depan yang lebih terang. Di Banyuwangi, sinar itu mulai menyala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar