Banyuwangi (3/11/2024) - Bawaslu Kabupaten Banyuwangi
menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif bersama komunitas difabel di
Hotel El Royal Banyuwangi. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
politik dan memastikan hak-hak politik penyandang disabilitas terakomodasi
dalam pemilu mendatang.
Sosialisasi ini dibuka oleh Komisioner Bawaslu Kabupaten Banyuwangi, Khomisa
Kurnia Indra, dan dihadiri oleh berbagai organisasi difabel serta media
komunitas yang mendukung penyandang disabilitas, seperti DMI, PPDI, Pertuni,
Difawangi, HWDI, Gerkatin, INAF, Taliwangi, Aura Lentera, JRKBB, dan JRKI.
Yel-yel “Setara untuk Indonesia Jaya” menggema dalam ruangan, disampaikan dalam bahasa isyarat oleh para fasilitator acara: Indah Catur, Gilang, dan Robin. Dengan bantuan seorang penerjemah bahasa isyarat, acara ini menjadi inklusif dan mudah diikuti oleh seluruh peserta difabel.
Indah Catur Cahyaningtyas, aktivis pendamping pemberdayaan dan advokasi
komunitas difabel, menjadi pemateri utama. Ia menekankan pentingnya pemahaman
hak-hak politik bagi difabel dalam pilkada mendatang. Menurutnya, setiap suara
difabel memiliki nilai besar dalam menentukan kepala daerah yang akan memimpin
lima tahun ke depan.
Selain itu, Indah juga menggarisbawahi perlunya Tempat Pemungutan Suara
(TPS) yang ramah difabel. Dalam diskusi interaktif, ia mengajak peserta berbagi
pengalaman tentang kendala yang pernah dihadapi dalam pemilu sebelumnya sebagai
bahan evaluasi bagi Bawaslu untuk perbaikan di masa depan.
Di akhir sesi, Windoyo, Ketua Aula Lentera, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap besar agar Bawaslu Banyuwangi terus berkomitmen dalam memperjuangkan hak-hak politik difabel di setiap penyelenggaraan pemilu.
Sosialisasi ini menjadi langkah maju menuju kesetaraan politik bagi penyandang disabilitas, sekaligus akan menjadikan Banyuwangi sebagai daerah yang inklusif dan peduli pada hak setiap warganya. (AW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar