Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Kain Ihram Warna Ungu

Kain Ihram Warna Ungu

 Kain Ihram Warna Ungu



 Sewajarnya kain ihram berwarna putih. Kadang juga diberi kombinasi tulisan negara dengan warna berbeda. Tetapi nggak dominan, saya belum menemukan laki-laki mengenakan pakaian ihram selain warna putih, hal ini berbeda dengan jamaah haji perempuan yang bisa menggunakan warna selain putih, apalagi jamaah haji Indonesia yang khas, dengan menggunakan mukena ketika sholat. Lantas bagaimana jika menggunakan Ihrom selain putih?.

Bagi jamaah umrah atau haji laki-laki pertanyaan itu bukanlah hal yang janggal, karena pakaian umrah atau pakaian ihram laki – laki hanya dua helai kain, bagian bawah disebut izar dan bagian atasnya disebut rida’. Disunnahkan mengenakan pakaian berwarna putih.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh mengenakan kemeja, sorban, celana panjang kopiah dan sepatu, kecuali bagi yang tidak mendapatkan sandal, maka dia boleh mengenakan sepatu. Hendaknya dia potong sepatunya tersebut hingga di bawah kedua mata kakinya. Hendaknya dia tidak memakai pakaian yang diberi za’faran dan wars (sejenis wewangian).” (HR. Bukhari no. 1542).

Sepertinya cerita ini agak konyol, ketika ketua kloter jamaah haji menggunakan rida' atau kain ihram bagian atas tidak berwarna putih, namun sesuatu yang harus terjadi memang harus terjadi yang tidak dapat dipungkiri.

Sesampainya diatas Yalamlam, kru pesawat menyampaikan bahwa pesawat telah berada diatas Yalamlam, sehingga jamaah haji dipersilahkan untuk melakukan niat umroh, meskipun sudah diumumkan melalui pengeras suara pesawat bahwa jika masih ada yang pakai daleman atau lainnya bagi laki-laki harus dilepas, namun pikiranku ditelikung pertanyaan dalam hati, jangan-jangan ada jamaah yang belum berihram sesuai ketentuan, sayapun berjalan ke barisan jamaah, memastikan semua baik-baik saja, hingga saya menemukan seorang jamaah laki-laki yang masih memakai songkok nasional, saya dekati dia yang ternyata masih memakai batik haji Indonesia, dia beralasan harus merawat istrinya yang mengalami sakit stroke dan tidak dapat bergerak tanpa bantuannya, sedangkan kain Ihram berada di tas kabin yang oleh kru pesawat dimasukkan ke bagasi. Dia ingin merawat istrinya, dan merasa kesulitan jika harus memakai kain Ihram sejak awal. Saya juga heran, kenapa ketika di Embarkasi orang ini luput dari pantauan, belum memakai ihram, atau mungkin saya luput mengawasinya ketika saya harus ke kamar jamaah Lansia lainnya yang istrinya harus di rujuk di RSHI. Mencari siapa yang salah bukanlah sebuah solusi, karena yang terpenting bukan kenapa ini bisa terjadi, namun bagaimana cara mengatasi. Meskipun ada beberapa jamaah haji yang membawa kain Ihram lebih dari satu pasang, namun rata-rata ditaruh di koper besar, sehingga mustahil kita pinjam jamaah lainnya, dan sebuah kesalahan bagi seorang pimpinan jika membiarkan jamaah ini tidak memakai kain ihram, sehingga sebagai pimpinan mereka di kloter ini, saya merelakan kain ihram atas saya atau rida' dipakai oleh laki-laki tersebut, dan bisa dibayangkan bagaimana dinginnya didalam pesawat tanpa pakaian, saya teringat ada KBIHU yang menggunakan sorban sebagai identitasnya, karenanya saya ke pesawat bagian belakang, mencari Ketua Rombongan yang menggunakan sorban warna ungu untuk saya pinjam menutupi bagian atas, saya gunakan sebagai rida' agar tidak terlalu dingin, karena perjalanan masih membutuhkan waktu beberapa jam lagi.

PPIH Bandara ternyata telah menyiapkan kain Ihram, sehingga saya yang saat itu berpenampilan beda dari yang lain diberikan kain Ihram, sehingga saya tidak terlihat lagi berpakaian ihram warna ungu, tetapi sudah sama dengan Jamaah Haji lainnya.


Jeddah, 28/05/2024


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog