Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Cerita Tentang Jamaah Haji Naik Gerobak Material di Arafah

Cerita Tentang Jamaah Haji Naik Gerobak Material di Arafah

 Cerita Tentang Jamaah Haji Naik Gerobak Material di Arafah 


Saya kira jamaah tersebut tetap berada di Rumah Sakit Arafah setelah dipasang 3 ring di jantungnya, ternyata dikembalikan ke kloter beberapa menit sebelum keberangkatan ke Arofah, saya tidak sempat menyiapkan pakaian untuk jamaah ini, karena kita sudah berada di lobby hotel dan siap memasuki bus yang dijaga petugas, agar tidak ada jamaah tanpa identitas haji yang masuk bus, saya di telepon petugas yang berada Rumah Sakit Arafah yang akan mengantarkan Jamaah tersebut, dan daripada kita tidak ketemu yang khawatirnya jamaah diantar ke hotel ketika kita sudah berangkat, maka saya minta jamaah tersebut langsung diantar ke tenda Arafah dan menunggu disana. 


Menjadi petugas haji harus mempunyai banyak cara yang mungkin tidak biasa untuk melayani jamaah, hal ini juga yang saya lakukan  ketika membawa jamaah haji yang baru saja operasi jantung dan oleh pihak RSAS dibawa ke tenda Arafah, pada awalnya tidak ada masalah ketika datang ke Arafah, dari ambulans menuju tenda ada petugas khusus lansia yang membantu menggunakan kursi roda. Jamaah haji inipun sempat mendapatkan perawatan intensif hingga diinfus selama di Arafah, kain Ihram juga diberikan oleh pihak RS dengan mengingat kain Ihram yang bersangkutan berada di hotel.

Yang bersangkutan bisa mengikuti wukuf, mendengarkan khutbah dan sholat berjamaah, meskipun harus di infus, kesehatan juga mulai membaik dan selalu didampingi oleh tim kesehatan hingga wukuf selesai.

Persoalan mulai muncul ketika yang bersangkutan harus naik bus menuju Mina mengikuti murur dan berhenti sementara di Muzdalifah, karena yang bersangkutan tidak membawa kursi roda dan tidak ada kursi roda yang dapat digunakan, dan yang bersangkutan belum kuat jika harus berjalan terlalu jauh. Otak para petugaspun berfikir keras untuk menentukan cara bagaimana agar jamaah haji ini dapat mencapai bus tanpa harus berjalan kaki, ada ide untuk digendong menuju bus, tapi dengan jarak lebih dari seratus meter mengakibatkan petugas berfikir ulang, karena orang yang baru pasang ring pada jantungnya harus benar-benar dijaga, ditambah sudah tidak adanya petugas PPIH Arab Saudi yang berada di Arafah saat pemberangkatan, mereka juga sibuk mengurusi Jamaah Haji lain yang juga butuh pertolongan, kursi roda juga tidak tersedia.

Ide muncul ketika pekerja maktab menggunakan gerobak untuk mengusung sisa bahan makanan dari dapur, akhirnya saya meminjam gerobak tersebut dengan dilandasi kardus bekas agar tidak kotor, kemudian jamaah dinaikkan gerobak menuju bus.

Ternyata membawa jamaah haji dengan menggunakan gerobak lebih mudah dan ringan daripada pakai kursi roda yang rodanya kecil, namun hal ini dapat mengakibatkan salah pengertian dengan mengingat gerobak tersebut tidak biasa digunakan untuk mengangkut orang, kecuali untuk anak-anak bermain, karenanya sebelum saya mendorong gerobak tersebut saya sampaikan ke jamaah bahwa anggap saja kita mengenang masa kanak-kanak.


Arafah. 15/06/2024


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog