Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Berpuisi Melunakkan Suara Hati

Berpuisi Melunakkan Suara Hati

 Berpuisi Melunakkan Suara Hati

Oleh : Syafaat

Menulis puisi merupakan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, kritik, emosi, hingga nasihat akan berbagai aspek kehidupan sekitar, mengasah kemampuan berpikir kritis dan empati terhadap lingkungan. Menuangkan pemikiran dan perasaan terhadap kehidupan ke dalam puisi juga memperteguh sisi kemanusiaan, hal ini menjadi motivasi terkuat dalam diri seseorang untuk berani menyuarakan kebenaran. 



Dengan melatih diri menulis puisi akan melatih pengendalian emosi dalam kata, dengan mengingat setiap diksi dalam penulisan puisi merupakan kalimat terpilih yang mengedepankan kelembutan kata dan kalimat penuh makna, sehingga dalam bertindak dan bertutur kata juga akan terbiasa dengan kalimat yang teratur dan terukur. Kepadatan kalimat dalam puisi dapat dijadikan  gambaran dari sebuah kejadian maupun ungkapan yang dijabarkan dengan banyak kalimat.
Para penerus bangsa yang berakhlakul karimah yang dihasilkan dari pendidikan  di Madrasah merupakan asset masa depan bagi pembangunan, karenanya latihan sastra yang dilakukan dengan terus mengembangkan literasi sangat penting agar di kemudian hari para remaja ini dapat menyampaikan ide dan gagasan dalam bentuk kalimat tertulis yang dapa dibaca dengan bahasa indah, padat dan menawan, karena pembiasaan dengan kalimat sastra yang dikembangkannya.
Insan satuan pendidikan dilingkungan Kementerian Agama merupakan insan tumpuan harapan umat dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi yang penuh dengan godaan dekadensi moral, generasi instan dan lain-lain, karenanya madrasah memnberikan aslternatif pembelajaran dengan karakter keagamaan yang kuat yang diharapkan para alumninya dapat menjadi generasi hebat yanbg menjunjung tinggi niai-nilai akhlakul karimah.
Pembiasan penulisan sastra dalam bentuk puisi harus tetap dikembangkan, baik secara antologi maupun secara individu. Hal ini bertujuan agar penulis terbiasa dalam pengendalian emosi, meluapkannya dengan kalimat indah tanpa harus menyinggung dan menyakiti siapapun.
Puisi sederhana yang ditulis para siswa ini merupakan gambaran nyata pikiran dan perasaan yang mereka alami, diksi sederhana yang disampaikan telah sesuai dengan perkembangan emosi yang ada pada diri, yang bentuk tulisan puisinya akan mengikuti perkembangan emosi dari para penulisnya. Bisa jadi puisi yang mereka tulis akan bermakna berbeda dengan perkemnbangan waktu dan kondisi lingkungan yang berbeda, karenanya kita biarkan puisi-puisis menapaki jalan takdirnya.
Salam sastra
Ketua Lentera Sastra


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog