Banyuwangi (Warta Blambangan)Kabupaten Banyuwangi menerima anugerah Kabupaten Layak Anak (KLA) Nindya, naik dari peringkat sebelumnya Madya. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani direncanakan menerima anugerah tersebut dari kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sabtu 22 Juli 2023 di Hotel Padma Semarang.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Henik Setyorini, Rabu (125/07/2023) menyampaikan bahwa anugerah ini merupakan wujud kerja bersama semua elemen yang ada di Kabupaten Banyuwangi untuk mewujudkan Kabupaten yang ramah terhadap anak-anak.
Ditanya tentang peran Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Henik menyampaikan banyak terima kasih kepada Dr. Moh. Amak Burhanudin, Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi beserta seluruh jajarannya.
Henik menyampaikan bahwa permasalahan tentang anak di Banyuwangi masih tinggi, namun semua pihak berpartisipasi penuh untuk penanganan dan penanggulangannya, baik di Satuan Pendidikan maupun di masyarakat.
“selain di satuan pendidikan, saya beserta Kementerian Agama juga tekah sosialisasi di beberapa Rumah Ibadah” katanya.
Mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Syafaat dari Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, dihadapan peneliti BRIN (Badan Riset dan Inovasi Negara) yang sedang mengadakan penelitian dan mengadakan audiensi di Longue Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tentang Pengumpulan dan Konfirnasi Data Penyusunan Naskah Rekomendasi Kebijakan Grand Design Strategi Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menyampaikan bahwa Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi melakukan berbagai inovasi kegiatan dalam pencegahan perkawinan anak melalui BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah) secara mandiri pada satuan pendidikan di Kabupaten Banyuwangi.
“kita mengupayakan agar anak-anak nmenyadari potensi diri, menjaga diri dari pernuatan yang dapat erugikan diri sendiri hingga putus sekolah, baik karena keterpaksaan menikah maupun terkena narkoba” kata Syafaat.
Langkah ini mendapat apresiasi dari peneliti BRIN, dan tertarik untuk mengadakan dialog dengan para fasilitator BRUS dari kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. (Ajid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar