Banyuwangi (Warta Blambangan)-Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama Semarang mengadakan Survey Nasional Literasi Kitab Suci Al-Quran seluruh Indonesia Tahun 2023, hal ini disampaikan Antono dari Litbang Semarang, Jumat (28/07/2023) di ruang PTSP Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.
Antono menyampaikan bahwa ada 240 sekolah atau madrasah setingkat SLTP dan SLTA dengan 960 responden atau peserta didik se Indonesia, sedangkan untuk wilayah Jawa Timur ada 30 sekolah atau madrasah.
“Di Kabupaten Banyuwangi dipilih satu Madrasah Aliyah dan satu SMP dengan 8 responden”, kata Antono.
Terkait kesiapan Madrasah atau Sekolah, Antono menyampaikan bahwa lembaga yang akan dituju tidak perlu menyiapkan sesuatu yang berlebihan, yang penting bersedia untuk ditempati sebagai tempat survey, adapun responden yang akan dipilih tidak perlu dipersiapkan secara khusus. Karena nantinya akan dipilih secara acak.
Antono yang mengkoordinasikan di tiga wilayah yakni Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten jember dan Kabupaten Bondowoso menyampaikan bahwa dari ketiga wilayah Kabupaten tersebut hanya di Banyuwangi yang sampelnya dari Madrasah Negeri.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Banyuwangi Moh. Jali menyampaikan bahwa sebuah kehormatan bagi Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, mengingat salah satu Madrasah Aliyah Negeri di Banyuwangi dijadikan sebagai responden.
Sementara itu Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, H. Mastur menyampaikan bahwa Survey Baca tulis Al-Qur’an (BTQ) yang dilaksanakan sebagai indeks dalam pengambilan kebijakan Kementerian Agama Republik Indonesia ini nantinya di Kabupaten Banyuwangi akan ditindak lanjuti oleh Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dengan menerjunkan para Penyuluh Agama Islam.
“Penyuluh Agama Islam bidang Baca Tulis Al-Qur’an tidak hanya akan memberikan penyuluhan pada majelis taklim saja, tetapi juga kepada lembaga pendidikan formal, yang pelaksanaannya akan di koordinasikan dengan lembaga terkait”, jelasnya.
Tentang dukungan kegiatan survey Nasional Literasi Kitab Suci, Moh. Amak Burhanudin, Kepala Kemenag Banyuwangi sangat mendukung, dan telah ditindaklanjuti dengan menyampaikan kepada Madrasah Aliyah Negeri yang telah ditunjuk.
“Kami mendukung sepenuhnya program dan telah diintruksikan kepada lembaga dimaksud, terlebih pengujinya dari intern Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi”, kata Amak.
Untuk SMP yang telah ditunjuk, Syafaat sebagai tim penguji dari Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi menyampaikan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi dan telah berkomunikasi dengan SMP yang ditunjuk.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa telah beberapa kali ia mendampingi tim Litbang untuk melakukan penelitian di Kabupaten Banyuwangi, dan untuk masalah ini dirinya menyampaikan bahwa para penguji mendapatkan Choaching Indek Literasi BTQ, sehingga mempunyai pengukuran yang sama.
Tentang tujuan dan manfaat, Antono menyampaikan bahwa hal ini dilakukan untuk menemu kenali langkah-langkah strategis
dalam kerangka mengimplementasikan kebijakan dan
program-program terkait baca
tulis Al Qur’an.
Dengan demikian pengukuran Indeks Literasi Alquran Pada Anak Didik di Sekolah dan Madrasah di Indonesia perlu untuk terus diperbarui secara berkala oleh pemerintah, sebagai bahan bahan rekomendasi dan penetapan kebijakan pemerintah dalam menentukan strategi kebijakan maupun program terkait baca tulis Al Qur’an. Khususnya yang berada di wilayah koordinasi Makasar, Semarang dan Jakarta. Pengukuran terhadap variable-variable determinan ini dikompositkan menjadi Indeks Literasi Alquran. (syaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar