Banyuwangi (Warta Blambangan) Pembinaan ASN di Lingkungan Kemenag Kabupaten Banyuwangi diadakan di aula MAN 1 Banyuwanfi, Sabtu, (29/04/2023). bersamaan dengan launching buku karya Kepala Kemenag Banyuwangi, Moh. Amak Burhanudin yang berjudul Melangkah Bersama Pemimpin Visioner. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula MAN 1 Banyuwangi dimulai pukul 10.00 WIB dengan dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, Husnul Maram, dan Kabid Pendma Kanwil Kemenag Jawa Timur, Santoso.
Peserta pembinaan ASN kali ini juga diikuti oleh penyuluh, pengawas, serta pejabat dan istri di wilayah naungan Kemenag Banyuwangi. Amak Burhanudin dalam sambutannya menyampaikan beberapa program visioner untuk tercapainya prestasi, modernisasi, dan kemandirian lembaga di bawah naungan Kemenag. Ke depan di Banyuwangi akan dilaksanakan program revitalisasi masjid. Hal ini perlu dilaksanakan agar masjid kembali menjadi pusat peradaban yang dapat dimulai dengan pengelolaan masjid yang inovatif dan kreatif.
Modernisasi dalam dunia pendidikan secara menyeluruh juga menjadi target program dari laki-laki yang memperoleh gelar doktor dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung, ini. Modernisasi akan dimulai dengan proses digitalisasi pada lingkungan madrasah agar dapat bersaing secara global. Tidak hanya itu, kantin sebagai poros utama dalam memberikan asupan makanan terhadap siswa pun juga harus bersertifikat halal. Kemenag Banyuwangi terus mendorong upaya sertifikasi halal bagi UMKM dengan proses yang mudah.
Mendukung pernyataan Amak Burhanudin, Kabid Pendma Kanwil Kemenag Jawa Timur, Santoso, mengatakan,”Kemajuan harus diawali dari Banyuwangi seperti terbitnya matahari.” Kantin halal yg diinisiasi oleh Kepala Kemenag Banyuwangi mendapat dukungan dan apresiasi penuh oleh Santoso. Mengingat kantin dalam sebuah lembaga, apalagi madrasah, merupakan hal fundamental yang juga harus menjadi perhatian. Makanan yang terpenting adalah halal dan bergizi untuk mendukung tumbuh kembang siswa dalam proses pembelajaran.
Tahun depan, 2024, merupakan tahun politik. Suasana tersebut sudah mulai terasa di pertengahan tahun ini. Husnul Maram berpesan bahwa ASN Banyuwangi harus bisa menjaga kerukunan, keutuhan, dan kesejahteraan masayarakat di Banyuwangi. ASN Banyuwangi harus bisa memberikan teladan sesuai dengan lima budaya kerja Kemenag: integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan. Dengan lima budaya kerja Kemenag, ASN Banyuwangi akan bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Husnul Maram juga menambahkan,”Ketika hidup bersosial, jangan melupakan konsep moderasi beragama. Moderasi beragama adalah cara hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada. ASN harus moderat, dapat menerima pancasila, UUD, NKRI dengan sepenuh hati, dan antikekerasan. Pria yang mendapat gelar doktor dari UIN Sunan Ampel, Surabaya ini juga memberikan wejangan bahwa kinerja dengan kerja berbeda. Kinerja pasti bekerja. Sedangkan, kerja belum tentu mempunyai kinerja. Acara ini pun kemudian ditutup dengan pembagian sertifikat bagi para penulis yang turut berkontribusi mengirimkan karya tulisnya (team)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar