Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Kampung Moderasi Beragama

Kampung Moderasi Beragama

 Kampung Moderasi Beragama

Oleh : Syafaat



12 tidaklah harus 3 X 4, bisa jadi 4 X 3 atau 2 X 6 atau juga 1 X 12 dan sebaliknya, karena angka perkalian merupakan proses yang tidak harus sama, yang terpenting adalah hasilnya akan sama. Logika ini sering digunakan untuk menggambarkan tentang sebuah ajaran agama bahwa untuk mencapai sebuah tujuan dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Meskipun logika tersebut juga dapat terbantahkan dengan mengingat bahwa dalam beberapa permasalahan, 3 X 4 tidak selalu sama dengan 4 X 3 apalagi dengan 2 X 6 meskipun hasil ahir akan sama yakni 12. Karena urutan yang salah dalam proses menyusun angka dapat berakibat fatal. Jika ada angka 4 + 4 + 4  itu artinya sama dengan 3 X 4 dan bukan 3 X 4. Seringkali kita enemukan hal yang rumit yang terlihat sederhana, ataupun sebaliknya bahwa kita dapat menyelesaikan masalah rumit dengan pikiran sederhana.

Dalam membaca bidang jika kita menemukan angka 3 X 4 itu artinya lebar 3 dan panjang 4. Dalam resep obat 3 X 4 artinya obat tersebut diminum 3 kali masing-masing 4 tablet. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sekilas nampak sama jika dikalikan, namun ternyata ada sebuah perbedaan serius dari deretan angka tersebut yang sekilas hasilnya sama. Kita tidak dapat memaksakan untuk menggunakan urutan yang sama meskipun dengan keyakinan hasilnya akan sama, kita harus melihat dalam kontek apa permasalahan tersebut muncul, karena setiap kebenaran selalu ada dalil pembenar, atau setidak tidaknya pembenaran untuk dirinya sendiri.

Kita tidak dapat memaksakan sebuah persamaan dalam perbedaan, begitupun sebaliknya, bahwa tidak perlu harus mengadakan perbedaan dalam persamaan, karena perbedaan merupakan sebuah kodrat alami, karena kita dapat menikmati perbedaan dalam bingkai harmoni, dan ketika kita dalam sebuah persamaan, tidak perlu mencederai dengan sebuah perbedaan yang dipaksakan, karena kesamaan juga sangat dibutuhkan dalam merajut harmoni. Perbedaan tidak membuat kita tersekat, namun akan membentuk sebuah persamaan harmoni yang kuat.

Indonesia tercipta dari berbagai macam etnik dengan berbagai macam budaya yang terus tumbuh dan berkembang, ditambah dengan berbagai macam agama dan kepercayaan yang dianutnya, yang sangat rentan terjadi gesekan jika tidak didasari dengan pemahaman yang sama.  Perkembangan keaneragaman budaya maupun Bahasa dan Dialeg Bahasa yang ada di masyarakat merupakan sebuah keniscayaan yang telah ada sebelum terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kampung Moderasi Beragama merupakan suatu istilah yang menggambarkan suatu daerah atau tempat dalam wilayah tertentu (dalam lingkup RT, RW, atau kelurahan/Desa) yang masyarakatnya terdiri atas beberapa perbedaan terutama dari aspek kepercayaan, keyakinan, agama, ras atau lainnya dengan penuh kesadaran menerima perbedaan yang ada karena pemahaman terhadap keagamaannya yang moderat dengan sepenuh hati untuk dapat memberikan kemaslahatan diri, lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara  sehingga tercipta kerukunan, toleransi, kerukunan, dan harmonis.

Terbentuknya Kampung Moderasi Beragama sebagai bentuk model kampung yang mengutamakan kolaborasi lintas unsur, lembaga dan lapisan masyarakat dengan tujuan memperkuat kehidupan masyarakat yang yang harmonis dalam keragaman, dengan mengingat bahwa dalam praktiknya, menjaga keseimbangan beragama dan bernegara ini bukan perkara mudah. Tidak jarang salah satunya terlalu menonjol dan berlebihan mengungguli yang lain, sehingga muncul gesekan. Untuk mewujudkan keseimbangan beragama dan bernegara itu, setidaknya ada 3 (tiga) misi besar yang harus diemban oleh setiap umat beragama. Ketiga misi ini menghadapi tantangan tersendiri yang harus diselesaikan bersamaga komitmen kebangsaan di sisi lain. 

Dalam praktiknya, menjaga keseimbangan beragama dan bernegara ini bukan perkara mudah. Tidak jarang salah satunya terlalu menonjol dan berlebihan mengungguli yang lain, sehingga muncul gesekan. Untuk mewujudkan keseimbangan beragama dan bernegara itu, setidaknya ada 3 (tiga) misi besar yang harus diemban oleh setiap umat beragama. Ketiga misi ini menghadapi tantangan tersendiri yang harus diselesaikan bersama. Pertama, setiap umat beragama harus berupaya memperkuat pemahaman dan pengamalan esensi ajaran agama dalam kehidupan masyarakat, Kedua setiap umat beragama harus dapat mengelola keragaman tafsir keagamaan, perbedaan penafsiran erupakan hal yang basa, namun ketika penafsirat tersebut diklaim sebagai kebenaran tunggal dengan menyalahkan penasiran lainnya, akan berpotensi konflik. Ketiga bahwa setiap umat beragama memiliki kewajiban dan komitmen untuk menjaga rasa keindonesiaan dengan senantiasa memperuat rasa persatuan dan kesatuan. 

Rintisan Kampung Moderasi Beragama yang akan dibentuk disetiap Kecamatan akan mengambarkan berbagai macam ragam moderasi, dengan mengingat tidak setiap kecamatan dihuni oleh warga dengan etnik maupun agama yang berbeda. Moderasi beragama dengan melibatkan umat antar agama bagi sebuah kampung yang dihuni oleh lebih dari satu penganut agama, namun bisa jadi dalam Kampung Moderasi Beragama menggambarkan sebuah masyarakat dengan agama yang sama atau mungkin organisasi masyarakat keagamaan yang sama, karena dalam persamaanpun bisa jadi ada perbedaan yang harus dihormati, meskipun bukan sebuah prinsip.

Dalam moderasi bukan berarti adanya pembiaran terhadap tindakan yang tidak sesuai dengan norma agama atau ajaran yang diangga menyimpang dari ajaran agama, namun bagaimana masyarakat mensikapi tindakan tersebut dengan tindakan yang sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Pembinaan terhadap penganut agama dapat dilakukan oleh pemerintah dan masing-masing pemuka agama dengan cara santun dan bijaksana.

*Ketua Lentera Sastra Kemenag Kab. Banyuwangi


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog