Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Amak Burhanudin Sang Bajak Laut di Kementerian Agama*

Amak Burhanudin Sang Bajak Laut di Kementerian Agama*

 *Amak Burhanudin si Bajak Laut di Kementerian Agama*


Seperti biasa, rehat siang usai Sholat Dzuhur, santai sambil menikmati mie instan di kantin belakang, tempat favorit murah meriah sambil nyruput kopi sachet dengan iringan musik rasan-rasan yang dirangkai dengan rintik canda dan tawa. Beberapa inspirasi juga sering muncul dakam tegukan kopi, yang manisnya sesuai selera. Karenanya kopi seolah minuman wajib ketika mengejar inspirasi, sedangkan mie instan sebenarnya sudah nggak layak untuk pegawai, namun banyaknya beban dan potongan gaji mengakibatkan ayam kesrut merupakan makanan langka, dan harus puas ketika sering menyantap makanan favorit mahasiswa.

Beberapa sendok mie instan dicampur sedikit sayur telah lumat dipangkal lidah, seorang teman yang baru datang dengan wajah sedikit kusut juga memesan Mie instan dengan sebutir telur yang dimasak bersama. Sambil menunggu mie instan dihudangkan, teman saya ngomel dengan nada tak beraturan, hanya beberapa kalimat saja yang kuingat, tentang perintah atasan diluar tupoksi dan disampaikan dihari libur.
"Umpomo bosone wong suroboyo wes ngomong jancuk ping 77, untunge isun lare osing, paling-paling nyantet" ungkapnya.

Saya tidak tahu dengan siapa sebenarnya teman saya ini marah'-marah, dan menurut saya kemarahannya juga wajar, sebagaimana pimpinannya juga wajar memberikan tugas diluar tupoksinya, sebab jamak terjadi di banyak Kementerian dan Lembaga tentang kurangnya SDM yang tidak sebanding dengan volume kegiatan. Para ASN ditubtut untuk mengembangkan potensi diri, agar SDM yang tidaj sebanding dengan tupoksi plus tugas lain diluar tupoksi dapat teratasi.

Begitu dendam  laparnya teman saya hingga sepertiga mie instan sebentar saja dilahapnya, mie instan didepanku sedari tadi masih setia menunggu, sambil sedikit demi sedikit kusesap kopi.
Saya lihat teman saya juga memesan secangkir  kopi, padahal juga telah tersedia segelas besar air putih disebelahnya. Kelihatannya merangsangku untuk segera mengeringkan idi mangkuk, dan menikmati kopi, yang sedikit tersedak ketika kusesap perlahan dan melihat temanku yang sepertinya tanpa sadar menuangkan kopi kedalam mangkuk mie instan. Yang dia  sendiri terkejut dibuatnya. Kelabilan pikirannya mengakkibatkan dia nggak fokus dalam bertindak, meskipun pada akhirnya mie dan kopi dapat menyatu dalam lambung, namun sangat terasa aneh jika dipaksakan tercampur dinujung lidah. Mungkin teman saya ini kurang dapat memanajemen dengan tupoksi dan diluar tupoksi, sehingga pikirannya cepat kalut, atau mungkin lupa sarapan sebelum kerja.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog