Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia MTs Negeri dan swasta se-Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar pertemuan tatap muka atau in ke-3 di aula MTs Negeri 1 Banyuwangi, Rabu, (16/11/022). Pertemuan in (atau tatap muka) itu dihadiri oleh Kepala Kankemenag Banyuwangi Dr. Moh. Amak Burhanudin, kepala MTs Negeri 1 Salman, ketua MGMP Herny Nilawati, dan wartawan radar Jawa Pos Syaifuddin Mahmud yang juga Ketua PWI Banyuwangi. Pertemuan ke-3 itu serasa istimewa karena guru bahasa Indonesia sejumlah 27 itu mendapat inspirasi dan dorongan langsung untuk kuliah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu program strata dua atau strata 3 dari Amak Burhanudin, yang baru saja diwisuda sebagai Doktor dari UIN SATU ( Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung) selasa (15/11/2022) menyatakan bahwa “Pertama kali memberikan materi keilmuan sesudah di wisuda strata tiga ini adalah Anda guru Bahasa Indonesia”. ungkapnya.
Motivasi yang diberikan Amak untuk studi kuliah jangan memikirkan uang, tapi jalani dulu, nanti waktu membayar akan ada sendiri rizki dari Allah untuk memenuhinya. Dorongan itu terutama kepada guru-guru yang masih muda dan masih strata satu, tandasnya.
Sementara itu, Herni Nilawati menuturkan bahwa kegiatan MGMP ini akan vara maraton yang harus selesai pada akhir November nantinya. Herny menegaskan bahwa MGMP ini fokus pada Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang merupakan program Madrasah Reform yaitu program revolusioner reformasi madrasah yang diluncurkan oleh dirjen pendidikan Islam RI yang di support penuh oleh World Bank yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan madrasah di seluruh Indonesia.
Selanjutnya Herny berpesan dengan pelaksanaan MGMP ini adanya sharing model pembelajaran antar guru antar madrasah, dan berikutnya guru dapat menulis antologi puisi di bawah naungan MGMP Bahasa Indonesia harapnya kuat.
Ditegaskan oleh Salman kepala MTs Negeri 1 Banyuwangi bahwa dia percaya guru-guru Bahasa Indonesia ini bisa menjagi guru yang memiliki kompetensi dan profesi yang handal, dan di pundak para guru bahasa Indonesia inilah tradisi literasi akan dimulai.
Selanjutnya sebagai pemateri inti pada in ke-3 itu adalah Syaifuddin Mahmud yang memaparkan cara menulis berita. Guru mendengarkan dengat hikmat kemudian di buka dengan tanya jawab, dan salah satu peserta Nur Saewa menyampaikan bahwa “belajar menulis berita itu sudah sering di ikuti, namun kegiatan ini tetap menarik dan terpenting setelah kegiatan ini adanya kemauan guru untuk menulis berita” tandasnya, saking asyiknya, tidak terasa materi berita berjalan berlangsung hingga pkl. 13.00. melakukan Istirahat sholat dan makan siang (isoma).
Setelah sholat, peserta melanjutkan materi yang dipandu oleh Herny terkait penerapan2 menulis berita kepada siswa. Dan tugas on diberikan kepada guru untuk pembelajaran menulis berita kepada siswa yang di laporkan dalam bentuk cetak dan online. Tak terasa, saking semangatnya materi berakhir persis pukulq 14.30. wib. (Sae)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar