Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi dipenuhi dengan 200 pelajar SMP se-Kabupaten Banyuwangi pada jumat 28 Oktober 2022. Mengawali pekan sastra peringatan bulan bahasa, Dispendik Banyuwangi mengadakan Festival sastra yang digelar sampai puncaknya tanggal 5 November 2022.
Kepala Dispendik Kabupaten Banyuwamgi Dalam sambutannya yang disampaikan Kabid SMP Dr. Alfian menyampaikan bahwa " Potensi menulis peserta didik harus terus digali, dilatih, di apresiasi sekaligus baik dalam bentuk ulasan, dilombakan atau nantinya akan dicetak menjadi sebuah buku!" ucap Dr.Alfian yang didampingi Kasie Peningkatan Mutu SMP, Didik Eko Wahyudi,M.Pd.Juga hadir Ketua DKB Drs.Hasan Basri,M.Pd.I serta Pembina Sanggar Merah Putih'45 dan Komunitas Tetesan Pena'45 Bung Aguk Darsono.
Ketua penyelenggara yang sekaligus ketua MGMP Bahasa Indonesia jenjang SMP, H.Mujiono,S.Pd menyampaikan bahwa penyelenggaraan pelatihan yang sudah beberapa kali dilakukan dan diberi rencana tindak lanjut dalam bentuk lomba, ternyata sangat efektif dalam merangsang bakat minat siswa dalam berliterasi secara umum dan khususnya menulis hingga cetak buku.
Fasilitator dalam kegiatan tersebut yakni Bapak K.H. D. Zawawi Imron sang penyair *clurit emas*. Dalam paparannya, beliau yang bermukim di Batang-batang Sumenep
menceritakan proses menulis puisi. Pada dasarnya kekuatan indra baik itu rasa, penglihatan, pendengaran, sentuhan dan penciuman terhadap kondisi alam lingkungan, akan mempertajam institusi seorang penulis yang mengabadikan deskripsi indranya menjadi tulisan.
"Tulisan ini selanjutnya dibaca ulang,kontemplasi perenungan parafrase dalam kalimat dan jadi diperindah, dibaca lagi, diadaptasi lagi, direnungkan ulang. Maka akan menghasilkan puisi yang indah dan luar biasa." Beliau mencontohkan Pada tahun 1964-1967 beliau menulis sebuah puisi berjudul Desaku dan Ibu di Prejengan Rogojampi yang menuai penghargaan nasional dan internasional Dan ternyata di tahun 2013, ketika ada terbitan buku K13 Bahasa Indonesia kelas X, puisi tersebut dimasukkan dalam buku teks pembelajaran tersebut. "Maka, menulislah,...menulislah dan terus menulis." Ucapnya.
Beliau memberikan motivasi kepada siswa siswi tersebut. Walhasil, antusiasme mereka tergelitik untuk menanyakan proses menulis.
Acara tersebut yang didahului oleh penampilan musikalisasi puisi "Tembang Kawah Ijen" gubahan Yeti Chotimah yang ditampilkan oleh siswi SMPN 3 Rogojampi, menjadi bagian dari pembahasan oleh Zawawi pada bagaimana proses berlatih menulis puisi dan membaca dengan hati.
Serangkaian pelatihan menulis puisi, dilanjut dengan penulisan cetpen tiga paragraf atau yang disebut pentigraf.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 - 15.00 ini masih merupakan awal festival, nanti akan dirangkai untuk mengetahui daya serap peserta, peserta akan diminta untuk menulis puisi dan pentigraf yang puncaknya tanggal 5 November 2022 akan digelar pameran buku karya siswa dan guru di rumah kreatif Kabupaten Banyuwangi sekaligus penampilan seni dan pengumuan pemenang lomba.
QKH.D.Dzawawi Imron yang merupakan penyair Asia dengan segudang penghargaan, memberikan kejutan untuk Kabid SMP yang mantan Kepala SMP Bustanul Makmur Genteng ini. Beliau memberikan sebuah lukisan realis gambar dari wajah. "Surprise untuk saya, dan saya sangat merasa bahagia mendapatkan lukisan langsung dari sang maestro!" ucap Alfian sambil menunjukkan lukisan tersebut seraya ajak kyai puitis ini menikmati ikan bakar kakap merah dan putihan.(Yeti Ch/Aguk/JN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar