Nurul Ludfia Rochmah
SENAPELAN DAN WAJAHMU
Bergegas melaju dalam keramaian
Menelusuri masa silam dan mengingat kisah
Dari sini sejarah bermula
Kampung Bandar memberi jalan semesta
Memberi gelora adat Melayu
Menggambari langit Melayu
Bergegas mencari wajahmu
dalam riuh Senapelan
Menjelajah tempat yang amat jelas di pikiran
Nanti ketika waktu meminjamkan kendaraan
Dan kesempatan memberi jalan
Tak lama akan kuangkut semua perbekalan
dan juga perasaan
Mungkin dari Senapelan, sejarah baru dimulakan
Ketika dulu ia simpang lintas perdagangan
Lada, damar, kayu, gambir, dan rotan
Menjadi pekan saudagar tanah Minang
Hulu sungai Siak, wajah Senapelan berbiak
Aku membaca, bandar menjadi Pekanbaru
Kini atau entah nanti jadi jalan rindu
Setelah itu di simpang jalan
Jembatan Siak satu, aku mengeja nama
Entah Senapelan atau kampung dalam
Entah kenangan atau wajah yang terus kugenggam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar