Faiz Abadi
LUMATLAH WADAH TELANJANGKU
Telah terbuka dada lebar
Namun kau lewat tanpa menyapa
Nyanyi dalam perih
Seperti buih dikulum lidah samudra
Ku sebutkan nama
Hingga hilang dalam hampa
Tinggalah jembatan rasa
Setelah melewati titian fatamorgana
Berenang-renang dalam harapan
Bercampur noda cinta dunia
Rasa ini tidak pernah mati
Menembus jasad
Terbang di antara ruang-ruang kosong
Lidah-lidah menjulur pernah memperdaya
Tersungkur sebentar pada lautan fitnah
Telah ku buang segala rasa gamang
Jasadku telah berbungkus kafan dunia
Lalu garang ku hempaskan ke bumi
Tak lagi menyeringai
Pada manusia-manusia hina papa
Telah telanjang segenap wadah jiwa
Jangan hanya terima sekejab
Sabarku sudah merasuk ke dalam darah daging
Kegelapan sama sekali tak menakutkan
Terbenam dalam mimpi
Terkadang pudar lewati air selokan
Namun kemarilah
Jangan pernah lepas peluk kasihmu
Di sini pada lubuk rasa paling dalam
Kemudian terus terbawa melintasi lima penjuru alam
Dari sebelum bertapa pada rahim ibu
Berhenti pada upacara perhitungan di Padang Mahsyar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar