Fatah Yasin Noor
*Silat Lidah*
Aku menulis dengan tangan kosong. Angin berpedang sunyi ingin menetak cinta dalam hatiku. Menyisir dari pinggir langsung memotong ke tengah sepi. Kuterapkan jurus malam mencuri jambu merah. Dan lihatlah, dingin membeku di lemari es. Bergoyang saat tanganku melayangkan tinta hitam ke jantung hatimu. Mendengar erangan lembut air dari kran yang kurang rapat ditutup. Silat lidahku telah memakan banyak korban. Tak hanya menumbangkan pendekar syair berdarah jingga. Seperti mendapat firasat engkaulah satu-satunya musuh tangguh yang sering menyamar. Seperti angin ribut meruntuhkan sunyi. Anak bajang dalam matamu kupinjam. Untuk menggiring sepi, menebas sunyi, dalam puisi.
Rabu, 14072021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar