SETELAH PUNCAK KEPUASAN
oleh ; Faiz Abadi
Sengaja lewati segala.kenikmatan
Bahkan nyaris terbius pesona
Tanpa terasa hari sudah senja
Sebagian rambut penuh uban
Badan pun membungkuk
Seperti terikat plasenta kembali
Orang tua memendam ari-ari di teras rumah
Mimpi-mimpi menggiring tampak tiap-tiap purnama
Ternyata benar
Semua punya mata hati
Hanya.saja
Pil-pil haram
Minuman memabukkan
Sering membutakannya
Beruntung segala insan di muka bumi
Pada segenap petualangan kenikmatan
Siapapun masih bisa kembali
Asalkan sambil membaca alam, kitab tertulis, tersirat, tersurat
Lalu hati bisa bicara
Juga menulis kalam
Terkadang sang mualaf lebih menderu berlari
Merasa kehilangan kesempatan berpuluh tahun
Menangis sesal
Kini berlari dalam bukiit tertinggi
Rahasia ajaib hati
Sedangkan mereka alpa
Sedari kecil beragama
Seperti ibu-bapaknya
Kemana-mana merasa sempurna
Hanya menerima dogma-dogma
Sebenarnya hampa
Terimalah sebagai apa
Terlahir sebagai umat siapa
Bahkan seperti.baginda Ayub sekalipun
Menerima segala
Dengan lapang dada
Tersungkur dalam syukur
Alhamdulillah 'ala kulli hal
Pengembaraan pun berakhir
Setelah tasbih, tahmif, tahlil, takbir
Bukanlah lagi manusia biasa
Ketika itu jadilah khalifah
Membawa tentram alam semesta
Bahkan setiap hari bersenandung kidung sholawat
Dalam puncak perjalanan
Lenyaplah kebesaran manusia
Lalu mengatakan
Tuhan memang berkuasa
Maha tak terhingga
Seperti satu dibagi nol
Dan nol itu adalah kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar