Fatah Yasin Nor
*Sambat Dalam Puisi*
Malam tampak lesu kekurangan angin. Maut seperti mengintai di balik pintu. Kengerian merambat diam-diam lewat aliran darah. Kegelisahan yang sulit dijelaskan. Perasaan mencekam sampai ke jantung. Seperti bendungan jebol. Gempa bumi dalam tubuhku. Doa istighfar terus dipanjatkan. Tak tahu kenapa aku dilahirkan. Merasakan nggeliyeng yang mencemaskan. Bukan mengingkari nikmat. Karena ajaib kita masih bernapas sampai detik ini. Ajaib ada waktu yang menentukan usia. Kebingungan dan ketidaktahuan. Kenyataan berjalan absurd dalam kegaiban. Mungkin besok mereda dengan sendirinya. Tiba terjaga dari tidur. Getarannya yang sampai ke sini. Kesedihan datang dari luka. Sakit datang dari penyakit. Seseorang sakit di rumah saja. Di pulau mana aku memerih?
Kamis 22072021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar