SANG OPOSAN
oleh : Faiz Abadi
Dengan berat hati berdiri di luar barisan
Semua berkata "Ya"
Sekedar berkata "periksa lagi"
Bukan karena benci
Tetapi justru cinta pada negeri
Masih teringat tragedi di jembatan Semanggi
Berapa nyawa anak-anak bangsa terbunuh begitu saja
Tiga puluh tahun semua berkata sama
Berbuat sama
Semua uneg-uneg tersekat di kerongkongan
Hingga seolah menjadi api dalam sekam
Awalnya sebesar jerawat
Lalu menjadi bisul
Meletus menimbulkan bekas luka
Keputusan sulit
Harus dilakukan
Demi sebuah keseimbangan
Sebagaimana harmoni ion positif dan ion negatif
Bercumbu dalam gerak semesta
Menjadi atom bergerak terus agar seimbang
Berdiri di tengah geliat kata
Antara iya dan tidak
Seperti tidak punya kawan
Tidak mengapa
Karena hati nurani bercermin pada ketuhanan
Bukan pada keinginan-keinginan manusia
Terkadang lalai
Apabila semua diam
Saat waktunya mengingatkan
Oposan pilihan sulit
Tapi tetap berdiri tegak walau jauh dari nyaman
Hanya butuh keberanian bicara
Juga terpaksa bicara
Tak pernah terlupakan pula
Tiga setengah abad dalam kungkungan penjajah
Kini pun seharusnya
Semakin merdeka
Tinggalkan keraguan berkata benar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar