Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » ENTERPRENEURSHIP MADRASAH DENGAN KOPI WINE

ENTERPRENEURSHIP MADRASAH DENGAN KOPI WINE

 ENTERPRENEURSHIP MADRASAH DENGAN KOPI WINE  

Oleh : Sri Endah Zulaikhatul Kharimah



Enterpreneur adalah jiwa dan semangat yang melihat berbagai macam keadaan sebagai peluang finansial. Kemampuan ini sangatlah dibutuhkan bagi generasi milenial untuk kehidupan mereka dimasa mendatang. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu mencetak sebanyak mungkin generasi entrepreneur didalam proses edukasinya sehingga sesorang akan memiliki kreativitas serta inovasi melihat kondisi masyarakat sekitarnya.

Terkait dengan hal tersebut, madrasah yang selama ini bergerak dibidang edukasi perlu melihat tantangan Revolusi Industri 4.0 sebagai alat untuk memperkuat madrasah. Inovasi yang diambil dalam menjawab tantangan tersebut tak lain adalah pengembangan jiwa entrepreneur yang berdasar pada akhlaqul karimah. Inovasi ini sekaligus meningkatkan daya saing madrasah terhadap kompetensi dunia pendidikan yang bertumpu pada pengembangan karakter dan pembelajaran berbasis kecakapan hidup (life skills)

Madrasah adalah icon pendidikan yang memadukan kurikulum pendidikan nasional dan pendidikan keagamaan. Perpaduan ini menjadikan madrasah sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendidik putra-putri mereka berwawasan keilmuan sekaligus berakhlaqul karimah. Tantangan revolusi industry 4.0  yang mengedepankan aspek kemampuan (skills) menjadikan madrasah senantiasa berubah dalam arah dan kebijakannya. Sebuah terobosan dan inovasi wajib dilakukan untuk menyambut era revolusi industry tersebut. 

Kalibaru adalah salah satu kecamatan di sebelah barat kabupaten banyuwangi yang menghasilkan kopi robusta. Tanaman kopi robusta ini bernama latin Coffea canephora var. robusta dan dipercaya pertama kali ditemukan di Kongo. Jenis ini sebetulnya merupakan subspesies atau varietas dari Coffea canephora. Nama robusta diambil dari kata robust yang berarti kuat, sehingga jenis kopi ini lebih kuat baik dari sisi daya hidup tanaman hingga aromanya dibanding jenis arabika.  Indonesia termasuk penghasil kopi robusta terbesar setelah Vietnam dan Brazil dalam perdagangan global. Lebih dari 80% perkebunan di Indonesia ditanami robusta karena ketahanan dan perawatannya yang gampang.

Produk olahan biji kopi robusta kalibaru telah dipasarkan dari tingkat lokal  hingga nasional bahkan tidak sedikit juga yang terekspor di beberapa Negara. Berbagai macam inovasi dan kreativitas terhadap produk olahan kopi tersebut marak kita jumpai ditengah-tengah masyarakat pecinta kopi mulai dari cara penyajiannya hingga aroma atau kepekatan rasa. Fenomena ini tumbuh subur sejalan dengan aktivitas pecinta kopi generasi milenial yang mengadopsi pola konsumsi kopi di Negara-negara maju sehingga tak heran banyak kita jumpai café-café yang didesain minimalis dengan diiringi konsep natural maupun modern. 

Inovasi olahan produk kopi yang saat ini lagi terekspos secara nasional adalah Kopi Wine, yakni kopi yang memiliki citarasa aroma anggur. Kopi ini tidaklah mengandung alkohol sehingga aman dikonsumsi oleh siapa saja.  Aroma yang muncul dari kopi ini disebabkan oleh proses fermentasi biji kopi selama 2-3 bulan. Kopi Wine juga aman bagi yang mempunyai gangguan kesehatan terutama pada lambung sehingga tidak mustahil banyak orang kemudian tertarik dengan produk olahan kopi ini. Karena prosesnya yang tergolong rumit baik dalam proses pengolahan dan penyajiannya kopi wine memiliki harga  fantastis dalam penjualannya yakni 60-70 ribu per cangkir. 

Kopi Wine bisa diolah dari jenis biji kopi arabika maupun robusta, olahan produk ini membutuhkan ketelitian dan keuletan yang tinggi, yakni mulai dari pemilihan biji kopi yang benar-benar baik hingga proses rosting kopi. Pembuatan kopi wine juga  memadukan seni dan sains dalam proses pengolahan awal hingga penyajiannya sehingga dibutuhkan kemampuan baristo yang cukup baik untuk mendapatkan citarasa aroma anggur keluar dari secangkir kopi.

Madrasah Tsanawiyah Negeri 11 Banyuwangi berada di Kecamatan Kalibaru yang menghasilkan kopi robusta. Madrasah ini berhubungan langsung dengan petani kopi karena banyak dari putra-putri petani kopi yang belajar di madrasah ini. Aktivitas petik kopi hingga pemilihan biji kopi terbaik sudah terbiasa dilihat dan dilakukan oleh siswa-siswi putra petani kopi. Hal inilah yang mendasari MTsN 11 Banyuwangi melakukan terobosan baru dalam proses pembelajaran yakni menumbuhkan jiwa entrepreneur kopi wine. Inovasi ini bertujuan untuk memberikan ketrampilan dan kemampuan kepada siswa-siswi untuk mengolah biji kopi robusta mejadi biji kopi wine melalui proses fermentasi biji kopi.

Program Enterpreneur Kopi Wine ini diharapkan juga mampu meningkatkan kemampuan anak yang bertumpu pada kecakapan hidup (life skills). Program ini didesain mulai dari pengetahuan mengenai biji kopi robusta hingga bagaimana perlakuan ketika panen kopi yang baik. Hal ini dilakukan juga dalam rangka menjaga warisan alam dan budaya masyarakat petani kopi kalibaru. Kemampuan anak juga diasah dengan pengkiutsertaan mereka pada program kunjungan belajar di Pusat Penelitian Kopi dan KAKAO Indonesia yang intensif dilakukan untuk mengetahui bagaimana perlakuan tanaman kopi yang baik sehingga hal ini dapat memotivasi mereka untuk membantu orang tuanya sebagai petani kopi. 


Kebiasaan minum kopi sangat lekat dengan budaya kehidupan manusia sejak berabad-abad yang lalu. Produk olahan kopi telah menjadi bisnis yang menggiurkan dan menduduki peringkat kedua sebagai komoditas yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Pada era industrialisasi ini, kopi telah dimanfaatkan secara luas sebagai bahan baku berbagai jenis minuman yang memiliki nilai ekonomis tinggi.  Kopi diperdagangkan mulai dalam bentuk fisik sebagai biji kering yang dapat digolongkan  sebagai produk primer. Produk ini dihasilkan oleh petani kopi yang bersifat tradisional, sehingga petani bisa disebut sebagai pemegang saham terbesar kelompok industri paling hulu yang berperan mengolah buah kopi hasil panen menjadi biji kopi kering. Karena itu, putra-putri petani sudah sewajarnya dididik untuk memahami metoda pengolahan buah kopi yang standar sehingga bisa menambah nilai ekonomis dari aktivitas masyarakat petani kopi.

*Penulis adalah Kepala MTsN 11 Banyuwangi di Kaliba

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog