Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Diskusi Musisi Muda dengan Lentera Sastra

Diskusi Musisi Muda dengan Lentera Sastra

 

Diskusi Musisi Muda dengan Lentera Sastra

 


Musik, seni dan budaya sebagai salah satu wahana untuk mengaktualisasikan rasa dan cita dalam alunan nada, karenanya tidak berlebihan jika Walisongo dalam menyebarkan ajaran Agama Islam juga menggunakan media ini untuk mengajarkan nilai nilai religi kepada masyarakat. Hal ini yang mendasari Aekanu Hariyono ketika menghadirkan pengurus Lentera Sastra untuk ikut memberikan pencerahan terhadap para musisi tradisional muda Joyokaryo dari kelurahan  Singotrunan yang dinobatkan sebagai juara dalam festival patrol beberapa bulan yang lalu. Kegiatan tidak resmi dengan nuansa pedesaan yang dilaksanakan di Omah Kopi Desa Telemung hari Rabu (16/6) ini disamping dihadiri Pengurus Lentera Sastra, juga dari Dewan Kesenian Blambangan (DKB).

“saya menghadirkan Lentera sastra agar ikut memberikan pencerahan kepada anak anak ini agar mereka bisa menempatkan sesuati pada tempatnya” ungkapnya. Lebih lanjur Aekanu Hariyono menyampaikan bahwa tidak jarang anak anak yang yang menekuni musik ini terjerat dalam minuman keras bahkan narkoba, karenanya pembekalan kepada mereka perlu dilakukan. Dipilihnya Lentera Sastra mrnurut budayawan yang biasa dipanggil Pak Eka ini dengan mengingat pegiat Sastra yang tergabung dalam Lentera sastra dapat dijadikan salah satu contoh pegiat sastra, seni dan budaya yang bernuansa Religi.

Slamet Hariyanto atau biasa dipanggil Kang momo dari DKB  menyampaikan bahwa dirinya dan kawan kawan yang dianggap lebih senior berharap lebih banyak musisi muda yang menekuni musik tradisional agar anak anak muda dapat lebih memperkenalkan seni dan budaya Banyuwangi ke kancah dunia. “mereka sangat berpotensi dan perlu kita beri semangat dan motivasi” ungkap pria yang lama tinggal di Kota Madinah ini.

Sementara itu Syafaat sebagai Ketua Lentera Sastra mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada komunitasnya untuk ikut memberi pencerahan terhadap anak anak muda yang menekuni musik tradisional ini. “Sebuah musik sangat tergantng terhadap kegunaanya, ketika musik tersebut digunakan untuk kebaikan, maka akan baik, tetapi jika sebuah musik digunakan sebagai salah satu jalan menuju kemaksiatan, maka lebih baik ditinggalkan” ungkapnya.

Sekretaris Lentera Sastra, Nurul Ludfia Rochmah memberikan motivasi terhadap anak anak untuk melakukan inovasi terhadap musik tradisional yang digelutinya. Guru Bahasa pada MAN 1 Banyuwangi ini ikut bermain musik dan bernyanyi, sehingga keakraban terjalin dengan baik, anak anak juga merasa senang karena diperhatikan.

Begitu juga dengan Fatah Yasin Nor, Pengurus DKB ini turut memberikan apresiasi terhadap anak-anak yang dengan penuh semangat mengasah kemampuan dibidang musik tradisional. “Musik patrol merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki Banyuwangi” ungkapnya. (Syaf)

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog