Fatah Yasin Noor
Sungguh
Memintal benang sepi, malam ini, lantaran ingatan terulur padamu.
Bercerita lagi kembang dan ikan-ikan di kolam. Pantai dan pasar sapi. Membuat ikatan cinta di gulungan waktu. Merajut harapan pada lenganmu yang menari.
Seperti percaya pada keabadian. Dari gelombang matahari yang berkejaran ditubuhmu. Serat halus hijau pupus. Ingin kutandai jalan ke langit. Atau atap-atap rumah seng yang riuh saat hujan. Masih ada angin. Terdengar lagi siulnya dari pohon kelapa. Seperti ledakan lembut dalam dadaku.
Awal April 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar