“Televisi Pagi Ini”
oleh ; Dardiri
Setelah duduk di meja bundar, mereguk seduhan teh dan manisnya adukan kopi, sambil menikmati santapan dan siraman rohani dari televisi,
Kitapun mulai bertanya-tanya,
Hati siapa yang senantiasa lapar?,
Atau haus?,
Atau ngidam ingin camilan dan manisan?,
Dan kaupun menerka-nerka,
Nurani siapa yang selalu dilanda kerontang?,
Atau tandus?,
Atau kemarau panjang?,
Kita,
Atau layar televisi berisi iklan dan promosi itu yang sebenarnya lapar, haus, dan tandus?,
Lalu menyantap kita pelan-pelan dalam acara-acara buatan dan meminum habis kesadaran kita dalam tayangan-tayangan iklan?,
Lalu kita saling pandang,
Tak jelas,
Kita menatap layar televisi itu,
Atau televisi itu yang memandang kita tanpa jemu,-
(K G P H : 02 Maret 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar