*Sastra Kedawung*
oleh : Syafaat
Permadani kuning terhampar disawah
Di ranum lembah dua belas bukit merekah
Mengukir Rontal yang tak lagi terasa indah
Untuk Menenun kembali butiran sejarah
Perempuan bermata shafir menari kuntulan
Sorot matanya meredup menundukkan senyum
Menyapa orang oran hig menari keboan
Tubuhnya wangi kembang ranum
Jalanan penuh mantra
Menaburkan aroma bagi mereka yang berselimutkan cinta
Dan Sukma yang kangen menghirup dupa
Ayo
Datanglah ke belahan bukitnya
Cintamu takkan sia-sia
Asmara pasti menyapa
Pada mereka yang menghendakinya
Dari kedawung berhembus Sastra
Bukit para ksatria
Bukan hanya tulup yang dijadikan senjata
Namun juga hembusan jiwa yang menembus batas belantara
Mantranya akan menghanyutkan cinta
Yang mengalir perlahan menelusuri lembah indah mengangkang
Dalam senyum alam yang dibangun di negeri seribu bidadari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar