Internal Capacity Buiding BDK Semarang
Selama empat hari berturut turut sejak 29 Maret 2021, Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang mengadakan Pengembangan Kapasitas Internal (Internal Capacity Building) di Kabupaten Banyuwangi. Dalam sambutannya di Ballroom Hottel Aston, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi H. Slamet menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi tersebut. Dalam sambutannya mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso ini menyampaikan bahwa tidak mudah untuk datang ke Banyuwangi, hal ini mengingat medan berat yang harus ditempuh jika ke Kabupaten dengan Julukan The Sunrise of Java, karena dua jakur menuju Kabupaten Banyuwangi dari arah barat harus melewati hutan belantara, namun saat ini dengan perkembangnya sudah ada bandara Internasional yang memungkinkan perjalanan menjadi lebih cepat melalui pesawat udara. “terima kasih kepada BDK Semarang yang telah memilih Kabupaten Banyuwangi sebagai tempat unruk melaksanakan kegiatan Internal Capacity Building” ungkapnya
Kepala
Balai Diklat Keagamaan Semarang H. Anshori menyampaikan bahwa bukan tanpa
alasan BDK Semarang memilih Kabupaten Banyuwangi sebagai tempat untuk
meningkatkan kapasitas internalnya. Hal ini mengingat kemajuan Kabupaten
Banyuwanngi yang sangat luar biasa dalam sepuluh tahun terakhir hingga menjadikan Kabupaten paling ujung di
Pulau Jawa ini mendapatkan banyak penghargaan dan dikenal hingga manca negara. Karenanya
BDK Semarang akan benyak belajar dari berbagai inovasi yang dilakukan Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi dengan harapan BDK Semarang yang tahun 2019 mendapat sertifikat
Zona integritas dari Kementerian Agama ini dapat meningkatkan kualitasnya dari
WBK (Wilayah Bebas Korupsi) menuju WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani). “Kami
ingin belajar dari kiat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam berinovasi
meningkatkan layanan” ungkap pejabat yang pernah menjabat sebagai auditor
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama ini.
Selain diikuti oleh keluarga besar Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang, Internal Capacity Building (ICB) ini juga diikuti oleh empat orang peserta dari Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi yang akan mengikuti semua rangkaian acara hingga sekesai, Yakni Kasi Pendidikan Agama Islam H Dimyati, Penyelenggara Bimas Katolik Aris Papudi, Pranata humas Yasin Alibi serta Penyusun Bahan Pembinaan Keluarga Sakinah pada Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Syafaat.
Sekretaris
Kabupaten Banyuwangi yang diwakili Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Dr. Suyanto Waspo Tondo Wicaksono menyampaikan bahwa bukan hal yang
mudah menjadikan Kabupaten Banyuwangi menjadi seperti saat ini.” Kunnci utama
adalah kita harus mempunyai data valid, karena dengan data yang tidak valid,
arah kebijakan menjadi kurang tepat” ungkapnya. Disampaikan juga bahwa
Kabupaten dengan wilayah paling luas di Pulau Jawa ini dulu tidaklah dikenal,
terlebih akses menuju ujung timur Pulau Jawa ini tidaklah mudah. Menjadikan sebuah
tantangan menjadi peluang adalah pekerjaan yang membutuhkan kecermatan dan
kerjasama antar lembaga. “kita harus menghilangkan egosektor dan egoanggaran
untuk mewujudkan sebuah angan angan dan kemajuan bersama” ungkapnya.
Kepala
Bappeda Kabupaten Banyuwangi tersebut juga memnyampaikan tentang Reward dan Punishment
yang didapatkan oleh ASN yang ada di Kabupatewn Banyuwangi ketika target dari
pekerjaan dapat terlampaui maupun tidak. TPP ( Tunjangan Perbaikan Penghasian) pada
SKPD akan dikurangi jika kinerjanya kurang bagus dan tidak memenuhi target yang
sudah ditentukan. Karenanya dibutuhkan kerjasama antar lembaga/SKPD dalam
melaksanakan sebuah kegiatan, sehingga dalam satu kegiatan SKPD akan
melaksanakan dua target kegiatan dari SKPD yang lain secara sinergi.
Pak
Yayan (panggilan Suyanto Waspo Tondo Wicaksono) memberikan contoh ketika
pembentukan Mall Layanan Publik yang selesai dalam hitungan tujuh hari saja. “Ketika
Bupati Banyuwangi saat itu H. Abdullah Azwar Anas melakukan study banding ke
Azerbeijan tentang Mall Layanan Publik yang menurut PBB terbaik di Dunia, maka
ketika bupati masih berada di Azerbeizan, ada perintah langsung dari Bupati yang masih mengikuti study banding di negara tersebut, ditunjukkan video kondisi Mall layanan publik di negara tersebut, maka seluruh SKPD yang ada di Kabupaten
Banyuwangi bersinergi untuk membuka Mall layanan publik” ungkapnya.
Saat
ini pada Mall Layanan Publik telah tersedia 213 layanan serta di Pasar Layanan
Publik yang berlokasi di Pasar Rogojampi dan Pasar Genteng terdapat 100 layanan
kepada masyarakat, hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk memudahkan
layanan kepada masyarakat dengan mengingat luas Kabupaten Banyuwangi sebagai
Kabupaten terluas di Pulau Jawa Tersebut, sehingga masyarakat tidak harus
datang ke Ibukota Kabupaten untuk mengurus segala keperluan administrasi, terlebih dengan
adanya smart kampung yang juga melayani dan mempercepat layanan kepada
masyarakat yang cukup dilakukan di Kantor Desa / Kelurahan.
Diakhir
paparannya, P. Yayan menyampaikan banyak terima kasih kepada keluarga besar BDK
Semarang yang melaksanakan kegiatan selama empat hari di Banyuwangi. “”Mari ke
Banyuwangi, kau pasti ingin kembali”, sebagai slogan wisata Banyuwangi sangat
cocok, terlebih keelokan pantai yang ada di Kabupaten Banyuwangi tidak kalah
dengan daerah lainnya. P Yayan juga menyampaikan bahwa saat ini di beberapa
negara di Eropa dan Amerika ada promosi gratis tentang wisata di Banyuwangi
sebagai hadiah dari PBB atas beberapa prestasi yang ditorehkan dibidang wisata
di Kabupaten Banyuwangi. Mewakili Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, P yayan
mempersilahkan BDK Semarang untuk berkunjung ke Mall layanan publik yang ada di
Kabupaten Banyuwangi serta daerah wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi,
dengaan harapan dilain kesempatan dapat mengajak serta kerabat dan keluarganya
untuk datang ke Banyuwangi.(Syaf).
2 komentar:
MasyaaAllaah.....
Mantap ustadz
Sungguh, enak dibaca, menarik dan mantab
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar