Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Cendana

Cendana

“Cendana”

Oleh : Dardiri

Wanita dengan harum cendana itu datang lagi,

Menggerai rambut berwarna kelabu,

Diramunya sendiri aroma padma dan mawar dari sibak gaunnya yang berkibar,

Dari empat ratus purnama yang diseberanginya melalui sungai dan lautan cahaya,

Hingga sampailah ke ujung muara,


Tentu,

Siapa pula yang mengantarkannya malam ini,

Yang tiba-tiba datang dan melempar-lemparkan patahan sedap malam di ranjang mimpiku,

Ketika sesegera kuterka dalam tanya,

Ia lenyap begitu saja, 

Menjelma awan tipis lalu terbang ke negeri bunga,


Tebakanku sia-sia,

Karena sebenarnyalah ia tak ada,


Awan tipis yang melayang-layang itu adalah hembusan napas yang melekat di tiang pancang bayangan,

Patahan sedap malam yang dikirim dari negeri bunga itu adalah masa silam,

Kelopak padma dan aroma mawar yang diramunya itu adalah kerinduan,

Sungai yang mengalir di bawah ratusan purnama yang lalu bermuara di lautan cahaya itu adalah masa,


Dan wanita dengan harum cendana itu,


Adalah usia,-


(K G P H : 03 Maret 2021)

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog