“Bunga Kopi”
oleh : Dardiri
Mestinya,
Sudah sejak dulu kau ceritakan pada pucuk-pucuk pinus terhunus itu,
Agar suatu ketika nanti iapun tidak ingin mendustaimu,
Tentang dunia baru seiring bunga kopi yang wanginya melebihi melati itu meranggas dari musim yang biru,
Tentang peradaban baru di hatimu selepas bunga kopi itu diselipkan di gerai rambutmu,
Sungguh,
Dunia baru itu adalah rindu yang tumbuh dan bermekaran di pangkal jantung-mu,
Dan bunga kopi itu adalah cinta yang kau hunus dan kau tancapkan di denyut nadi-ku,-
(K G P H : 10 Maret 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar