APAKAH MASIH DITUNDA-TUNDA
oleh : Faiz Abadi
Kapan lagi kita mulai mendaki?
Terjalnya bukit ketaqwaan
Sebelum kesempurnaan iman
Mendesah
Berkeluh kesah ketika susah dan wabah
Tidur mendengkur saat panggilanNya memanggil
Kufur ketika harus bersyukur
Kembali tangan bertengadah
Pada saat mulai hidup susah
Memangnya hanya kita saja lontarkan
Makian
Lontarkan sumpah serapah atas nasib diri sendiri
Apakah Dia tak bisa marah
Menutup penglihatan kita tentang dirimu
Hingga tidak kenal
Apa yang harus kita lakukan
Sudahkah cukup
Kesana kemari
Ikuti Angin ke Timur
Kemudian ikuti angin ke Barat
Ikuti selera mereka
Padahal jelas-jelas dilarang olehNya
Barulah ketakutan
Ketika bencana dan wabah tumpah
Karena bumi mulai jengah
Kita mau lari kemana?
Masihkah terus ditunda-tunda
Mendaki terjal bukit ketaqwaan
Berpuasa
Berlelah-lelah bangun malam
Bersujud
Tegakkan sholat
Tegarkan khusyuk kita kala menyebut namaNya
Mungkinkah raga kita sampai pada suatu tempat
Jika hanya duduk dan berandai-andai
Sama
Sama saja
Menuju kesempurnaan taqwa tidak bisa hanya berdiam diri saja
Bahkan semua
Jiwa, raga, harta, tahta
Apakah kita persembahkan semata-mata
Untuk mengharap keridhoanNya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar