Puisi Sunyi
oleh : Syafaat
Lentera sastra terlihat sepi
Tak terlihat lagi Hilir mudik puisi
Jari-jari serasa tak mau bereaksi
Meski sekedar membunuh sunyi
Pagi seakan masih didekap mimpi
Suaramu masih terekam bercampur nadi
Meski kusadari bahwa kematian adalah hal yang pasti
Menerima beritanya seperti tak bernyali
Pagi ini aku menanti
Kiriman puisimu seperti biasanya
Meski kutahu takkan terjadi lagi
Masih kutunggu juga
Kau kabarkan rencana kepergianmu
Yang kau selipkan dibait puisimu
Dan kubaca dengan makna setelah kau tiada
Dibawah pohon bambu kau jemput senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar