--Dalam Sebuah Doa--
oleh : Dardiri
Aku sedang berdoa malam ini,
Di bawah kolong langit yang selalu biru itu,
Katamu,
Aku sendiri kurang mengerti,
Ini harapan atau keinginan yang kupaksakan,
Keduanya saling tindih dan melaju kencang berkejaran seperti sedang memperebutkan hal-hal muskil yang sebenarnyalah mendekati mustahil,
Doaku menyerupai kera yang berlompatan dari dahan ke ranting, dari ranting ke pohon, dari pohon turun ke tanah, merontokkan daun-daun, merayap, merangkak, berjingkrak, lalu meloncat lagi, tak pernah berhenti,
Doaku bagai serigala buas yang berlarian dengan sekawanannya ke atas perbukitan tandus, menggaruk-garuk tanah dan bebatuan, mencakar semak-semak, memburu yang bernyawa, mengoyak daging, meminum darah, lalu mengaum sekeras-kerasnya sambil menatap bulatan rembulan merah, entah apa yang diteriakinya,
Jikalau doaku tidak menjadi kenyataan,
Buru-buru aku mengucap tarji, semacam mantra untuk mengembalikan segala hal kepada Asal,
Entah itu benar-benar kepasrahan atau sekedar memupuk kesabaran atau justru umpatan diam-diam yang kubungkus dengan bahasa halus kepada Tuhan,
Jikalau doaku menjadi nyata,
Aku langsung mengucap syukur dan memuji-muji, entah benar-benar memuji Tuhan atau justru sebenarnyalah aku sedang memuji diriku sendiri dan menganggap diriku suci, dikasihi, terberkati, atau dikaruniai,
Doa adalah mengasah harapan dan keinginan
Doa adalah kepercayaan dan keniscayaan,
Doa adalah japa dan mantra,
Doa adalah dinding sekat makhluk dan Tuhan,
Pun,
Doa adalah umpat dan cacian,
Doa adalah sumpah dan serapah,
Doa adalah muslihat dan tipu daya,
Doa adalah pentahbisan dan ujian,
Dalam doaku malam ini,
Aku melihat sekawanan kera liar dan segerombolan serigala buas saling kejar dan cakar, saling lompat dan lipat, saling tukar dan tawar, saling teriak dan tabrak,
Ada semak-semak dan bebatuan, ada pohon dan dedaunan, ada patahan ranting dan dahan, ada perbukitan tandus dan rembulan merah, ada daging, ada darah, ada tulang, ada nyawa,
Ada diriku sendiri,
Dan Tuhan,
Entah kucari di mana,-
(K G P H : 26 Februari 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar