Cermin Dusta
oleh : Nurul Ludfia Rochmah
Cermin retak yang tak memiliki nama dan tidak berukuran itu,
telah berpuluh kali
menampung kejujuran
paling dalam, semu, dusta, dan kepalsuanmu
Adakah engkau pernah mengais guratan wajah
dalam keping, garis, dan cekungan penuh debu?
Tawa dan air mata dikedapkan suara olehnya
Mungkin kau tak pernah tahu Bahwa sesekali ia ingin bercerita kepadamu
Tentang perumpamaan peristirahatan sementara
atau terakhir baginya
Mungkin juga bagimu?
Dan cermin itu tetap saja retak Sepanjang waktu
Tak pernah tahu, apa, dan mengapa
Garis keping denuh debu
Menjadi pantulan abadi di wajahnya
Mungkin kau tak mengenalinya lagi Karena kebenaran
yang menghinggapi benakmu, manusia
😆😆👌🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar