“Sebagaimana “Lintang Palihan” bergeser dari titik orbitnya, Sesekali, Waktu yang Mengelilinginya, Berpijaran seperti pintas kejora, Lalu, Dini hari yang sebentar lagi menggelincir dari perbukitan nir-musim, Masih menyimpan lipatan nafas dan kerutan darah dalam aliran nadi,-
Menur
Oleh : Dardiri
Sebagaimana “Kembang Menur” terkesiap dalam tarian “saga” senja, Bukankah sedikit ruang telah menyisakan sudut di batas tepi, Menjajakan janji demi janji yang belum sepenuhnya tertepati?, Kita terdiam, Di bawah pohon Pule, Selepas ketukan gerimis membangunkan kita dari igauan panjang “Bunga Mimpi”, Kita terhenyak, Dan sedikit menyadari, Bahwa telah berpuluh kali, Hidup mengajarkan kepada kita tentang kematian yang “ditangguhkan”,-“
(“Menur” : 02 Januari 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar