LUKISAN KOTA DI LANGIT PANTAI BOOM
Faiz Abadi
Kini usiamu tak lagi muda
Geliat kota dari energi tarian gandrung sewu semakin bergairah
Api semangat Lare Osing terus menyala
Sebab teraliri darah dari mereka, tidak pernah menyerah
Di sini, di bayu, di seluruh kota telah bersaksi
Geliat kota terus terbakar
Di atas tumbal tumbal sejarah
Ketika meriam kompeni meledakkan jasad jasad para kusuma bangsa
Harumnya kini menyatu dengan derap kreasi belahan negeri Dulu wangi mu terus menitis membumi
Jiwamu belambangan lahir dari mereka
Kinipun warna kota
Tetap terang benderang terukir indah dari tangan tangan luhur
Membangun negeri dari altar altar suci
Tanpa mengorbankan kemurnian api semangat anak anak negeri
Bisakah seperti mereka jika hanya manggut saja
Wek..wek..seperti bebek
Hanya membeo menirukan kata kata manis
Tidak malukah..
Lihat putih buih
Menjelma menjadi awan di mahkota langit jingga
Dari laman sejarah dewi sekar tanjung juga sayu wiwit lahirlah bayi bayi kudus
Menepiskan kemalasan
Apalagi nafsu angkara
Jangan pernah ada jerit pilu dari luka luka menganga
Karena ketidak adilan dan kemiskinan
Jadilah engkau abstraksi lukisan terbaik di ujung timur pulau Jawa
Bagai nirwana penghias nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar