*Kopi Susu*
Oleh Achmad Nadzir
Siapa yang paling berjasa? demikianlah ungkapan yang seakan telah menjadi pola utama pada pikir manusia saat bersama-sama. Bersama-sama meniscayakan pergumulan keinginan, ide, gagasan, pengetahuan, pemahaman, dan aspek pikir lainnya.
Saat pergumulan terjadi, senantiasa diiringi riak-riak diri. Riak-riak yang menjelma ego, sombong, iri, dengki, dan sepadannya, kuat menekan pada tiap pribadi. Semua adalah indikator jiwa yang manusiawi.
Ego menolak pengakuan. Sombong menolak persamaan.
Iri menolak kelebihan.
Dengki menolak kemampuan.
Riak-riak diri melesapkan ketulus ikhlasan, dengan keangkuhannya. Tensi diri naik efek gengsi martabat, dan status sosial semata.
Belajar pada Kopi dan Susu yang saling larut dalam kenikmatan, memberi rasa nyaman tanpa keegoisan. Kopi dengan ketulusannya, Susu dengan keikhlasannya melebur larut dalam Kopi Susu yang nikmat rasanya.
_sruput kopi susu di Jumat pertama 2021 sambil ngemboh_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar