KAU TERTAWA SEDETIK SAJA AKU TERSENYUM SELAMANYA
Oleh : Faiz Abadi
Kau kira dirimu jaya
Bersimbiosis rupa rupa warna hitam
Bersekutu dengan kepalsuan
Lepaskan tawamu pada kelucuan semu
Kau tidak pernah memilih kalimat istighfar
Pada sajadah tergelar
Wajar saja di kala terik mentari gigimu menyeringai
Kadang kau mirip burung pelatuk
Takkan berhenti membikin keresahan
Sebelum pohon tumbang menimpa siapa saja
Sedangkan di kala senja menampakkan rupa kau terbuai mimpi terhimpit bumi
Tak bisa berlari
Masihkah belum sadar
Pada Iqra pergantian malam dan siang
Atau menunggu waktu saat itu
Jiwamu diambil paksa
Walaupun rasa jasad kuat memilikinya
Ha ha ha
Masih juga kau tertawa lebar
Padahal kapanpun bisa terkapar
Tawamu sesaat terperangkap sesat
Kau tetap tepiskan tanganku
Padahal kutawarkan senyum abadi
Tanda kedamaian di bawah pucuk pucuk Kamboja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar