JANGAN PERNAH LEKANG WANGI BELAMBANGAN
Faiz Abadi
Keindahanmu tiada tara
Pesona dari ujung timur pulau megah
Dari pucuk gunung ngarai lembah hutan semak belukar sampai laut samudra
Memahat resah, memanggul gelisah- duka lara
Terlemparkan pada keranjang sampah
Mengapa ? Kamu mau jadi apa?
Cukup berdiam di sini bersama syair syair mimpi
Gedung gedung tinggi menjulang lemparkan tembikar tembikar terbakar
Jangan biarkan jiwamu membisu terkapar
Tiada lagi desah gerutu dari cerutu cerutu lugu
Mengeluh tanpa berpeluh tanpa mengayuh
Maukah jadi air comberan sedangkan gaung kota sudah ke negeri Manca
Engkau tahu itu hikayat negeri Tirta Wangi
Terbangun dari kelopak bunga surga
Membuahkan manusia manusia perkasa berjiwa suci
Lenyaplah dendam kesumat menyala nyala, semua tidak berarti
Jiwa terus mengalun tenang terlelap dendang anglung paglak
Tersirat dari parade ider bumi persembahan syukur terbungkus ancak
Terus terang benderang menjadi lentera sepanjang masa
Semadi Tawang bersama para resi membumi
Sebelum Kharisma para wali datang mengganti
Tapi semuanya bisa menjadi nestapa
Apabila jiwa-jiwa keruh mulai hinggap membaur di tengah deru kejayaan
Siapakah mau jumawa?
Lihatlah sungai, muara, pantai, laut kini penuh lembah polusi
Dari tangan tangan yang sampai hati
Maukah harum bunga serbak mewangi, ternoda ulah siapa saja.
Hentikan...Lenyapkan...jiwamu yang payah
Jangan pernah harum segenap penjuru negeri menjadi sumpah serapah
Benih benih kebaikan seperti tersapu badai
Cepat kembalikan jangan cuma berandai andai
Wangimu tetaplah menyatu dari hilir hulu sungai sampai ke tepian pantai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar