Dari Kota Santet Menuju Kota Internet
Bandara
(bandar udara) Selain menjadi pintu
gerbang utama sektor pariwisata, ternyata bandara punya peranan dan fungsi lain
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 39 Tahun 2019
Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Dalam aturan tersebut tertulis bahwa
peran bandara antara lain sebagai simpul dalam jaringan transportasi sesuai
dengan hierarkinya, sebagai pintu gerbang kegiatan perekonomian serta sebagai
tempat kegiatan alih moda transportasi. Selain itu bandara juga berfungsi
sebagai pendorong dan penunjang kegiatan industri dan/atau perdagangan dan
prasarana memperkukuh wawasan nusantara dan kedaulatan negara. Pintu gerbang
kegiatan perekonomian dalam upaya pemerataanpembangunan, pertumbuhan dan
stabilitas ekonomi serta keselarasan pembangunan nasional dan pembangunan
daerah yang digambarkan sebagai lokasi dan wilayah di sekitar bandar udara yang
menjadi pintu masuk dan keluar kegiatan perekonomian.
Tempat kegiatan alih moda transportasi, dalam
bentuk interkoneksi antar moda pada simpul transportasi guna memenuhi tuntutan
peningkatan kualitas pelayanan yang terpadu dan berkesinambungan yang
digambarkan sebagai tempat perpindahan moda transportasi udara ke moda
transportasi lain atau sebaliknya. Selain sebagai salah satu simbul kemajuan
sebuah kota, Bandara mempunyai peran penting sebagai salah satu sektor
penunjang utama dalam industri pariwisata. penyedia hubungan yang esensial antara asal dan tujuan
perjalanan wisata. Bahkan saat ini hubungan itu berlaku dua arah dimana kedua
sektor saling mempengaruhi, akses transportasi yang baik akan meningkatkan
kunjungan ke kawasan wisata, dan obyek wisata yang menarik juga akan
meningkatkan jumlah perjalanan. Pembangunan infrastruktur di Indonesia termasuk
infrastruktur dan layanan transportasi menjadi prioritas pada pemerintahan yang
sekarang, termasuk infrastruktur transportasi udara. Infrastruktur ini
diharapkan dapat memperlancar arus orang dan barang baik yang keluar masuk dari
luar negeri maupun di dalam wilayah Indonesia, serta menjadi pendukung dari
berbagai kegiatan sektor ekonomi.
Kabupaten Banyuwangi dengan julukan The Sunrise of Java, terletak di ujung
timur Pulau Jawa, dari arah barat untuk menuju daerah ini harus melewati
gunung, sedangkan dari arah utara harus melewati hutan jati yang lumayang
panjang, atau dari arah timur dengan melewati selat bali, menjadikan wilayah
ini menjadi wilayah yang khas dengan berbagai suku dan yang hidup rukun
didalamya, terlebih dengan suku using yang hanya ada diwilayah ini dengaan
berbagai tradisi dan budaya yang tetap berkembang dengan baik mengikuti
perkembangan zaman. Tak heran jika industri musik nasional saat ini juga banyak
diiisi dan atau dipengaruhi oleh musik dari etnik blambangan.
Kabupaten Banyuwangi saat ini bukan hanya
terkenal dengan berbagai wisata alamnya saja, namun berbagai perkembaangan
dengan pemanfaatan tehnologi dalam penerapan administrasi pemerintahan telah
berkembang pesat, tidak heran jika hampir setiap pekan selalu ada study tiru
dari berbagai daerah datang ke Banyuwangi untuk melihat dan meniru lompatan
inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di berbagai bidang,
bahkan dari beberapa Kemnterian atau Lembaga ditingkat pusat juga tidak segan
untuk melakukan study tiru dalam pengelolaan layanan masyarakat dengan
pemanfaatan tehnologi informatika tersebut.
Pemberian fasilitas jaringan internet (wifi) gratis pada masyarakat ditempat
umum maupun perkantoran dengan kabel optic menjadikan para pengguna (terutama
pelajar dan mahasiswa) nyaman dan aman dalam memaanfaatkan jaringan virtual
tersebut untuk mengakses berbagai macam informasi yang dibutuhkan. Kecepatan
dalam mencari informasi ini juga dimanfaatkan oleh kaum muda untuk menjalankan
bisnis secara online, juga menyebarkan informasi tentang keunggulan wisata
Banyuwangi dalam bentuk vlog (video Blogging) atau bentuk blogging dalam bentuk
video. Karenanya ketika secara mendadak diadakan kegiatan pembelajaran secara
daring karen pandemi covid-19, Banyuwangi merupakan daerah yang bukan wilayah
perkotaan paling siap untuk melakukannya, karena disetiap desa disediakan wifi
gratis yang dapat digunakan oleh siapapun yang membutuhkannya.
Pada zaman dulu masyarakat luar mendengar kata
Banyuwangi identik dengan sebutan
santet, karenanya banyak yang menyebut Banyuwangi sebagai Kota santet,
sebuah sebutan absurd yang sangat
tidak nyaman dilekatkan, namun itulah anggapan yang saat itu tidak terlalu
salah, hingga ketika kita di daerah lain dan kita menyebut kota asal kita, maka
mereka akan berhati-hati, mungkkin takut dengan sebutan Kota Santet, terlebih
hadirnya KKN di dusun penari yang
meskipun tidak disebutkan lokasinya dimana, namun orang akan mengarah bahwa
lokasi KKN di dusun penari tersebut ada di Kabupaten Banyuwangi. Seiring
perkembangan zaman, sebutan itu lambat laun sirna dengan sendirinya, beberapa sebutan
ilmu pelet dari Banyuwangi juga dijadikan judul lagu dan hits di zamannya,
seperti lagu Jaran Goyang yang menggambarkan mantra ampuh untuk menggaet kekasih
yang menyia nyiakan cinta tulus seseorang.
Beberapa tradisi penuh mistis dalam bentuk
upacara tradisional masih tetap dilaksanakan oleh beberapa masyarakat yang ada
di Kabupaten Banyuwangi, seperti Tari Seblang, Ider Bumi, Kebo-keboan, dan
beberapa upacara tradisional lainnya. Upacara tradisional ini juga sebagai
salah satu kegiatan yang menrik minat wisatawan asing untuk melihat dan
mempelajari keunikan budaya khas dari wilayah ujung timur pulau jawa ini,
terlebih letak Banyuwangi yang berbatasan langsung dengan pulau Bali menjadikan
wilayah ini mempunyai banyak kesenian khas yang tidak terdapat di wilayah
lainnya.
Berbagai keunggulan hasil bumi terutama buah-buahan dari wilayah yang dikenal sangat subur ini dan beberapa tari tradisional khas telah memberikan beberapa julukan dari Kabupaten Banyuwangi, seperti Kota Pisang, Kota Gandrung,, Kota Buah naga dan lain-lain, namun dari beberapa julukan tersebut, yang dipakai sebagai julukan resmi adalah The Sunrise of Java, sebutan tersebut dipakai bukan tanpa alasan, sebagai wilayah Pulau Jawa yang pertama kali menikmati cahaya pagi, karena karakteristik wilayah yang dibatasi dengan pegunungan, menjadikan wilayah ini dapat menikmati secara lebih merata sinar matahari yang sangat berguna bagi kesuburan tanah dan tanaman tersebut.
Berbagai inovasi yang dilakukan pemerintah
Kabupaten Banyuwangi 10 tahun terakhir telah mampu mengubah secara menyeluruh
dan menjadikan Banyuwangi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia
yang di perhitungkan, menjadikan inovasi tehnologi untuk layanan masyarakat,
menggeser julukan Banyuwangi dari Kota Santet menuju Kota Internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar