Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » 10 Tahun Banyuwangi Penuh Inovasi

10 Tahun Banyuwangi Penuh Inovasi

 10 Tahun Banyuwangi Penuh Inovasi


Gedung gedung tumbuh subur meski tanpa dedaunan,  dari puncaknya hamparan sudut kotaku terhilat menawan, tak kalah dengan Kota Metropilis, kami punya segalanya. Dari Hotel bertingkat belasan hingga ratusan Homestay, dari tempat nongkrong di Mall hingga ngopy lesehan pinggir jalan, Dari Restoran Hedon dengan masakan manca hingga sego tempong, dari puncak gunung ijen hingga savana alas purwo atau hutan kecil mirip film Lord of The Ring di Djawatan, daro ombak dahsyat G-land hingga selat Bali yang mengalir bagaikan sungai. Dari tari gandrung hingga aku tak sanggung menuliskan banyaknya keindahan alamku, dari yang dulu dikenal angker hingga kini banyak jadi perbincangan dunia.

Bagi kami yang masih belasan tahun, tidak dapat secara nyata membandingkan kemajuan Kabupaten Banyuwangi dalam berinovasi 10 tahun dengan masa sebelumnya. Namun kami patut bangga yang lahir di Bumi Blambangan yang menurut sejarah pernah menjadi kerajaan besar yang wilayahnya kini telah menjadi beberapa kabupaten. Juga patut bangga dengan berbagai pengakuan prestasi telah diperoleh, baik di tingkat nasional maupun internasional, terlebih dengan adanya bandar udara Internasional yang hanya ada 2 tempat di Provinsi Jawa Timur.

Sebagaimana pidato Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam pelantikan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), bahwa dengan didasarkan pada data dari Badan Pusat statistik (BPS) bahwa saat ini tingkat kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi jauh lebih kecil dibandingkan dengan angka kemiskinan rata rata provinsi Jawa Timur maupun rata rata angka kemiskinan nasional, berbeda dengan 10 tahun sebelumnya dimana angka kemiskinan Kabupaten Banyuwang jauh diatas rata rata angka kemiskinan provinsi Jawa Timur maupun rata rata nasional.

Kesuburan tanah dari wilayah paling ujung pulau jawa ini sudah diakui sejak zaman dahulu kala, hampir semua tanaman dapat tumbuh dan berbuah lebat di daerah ini, terlebih beberapa buah khas yang hanya ada didaerah ini seperti buah durian merah yang banyak diburu oranng orang kota, bahkan inden sebelum pohon tersebut berbnah pada musimnya. Letak Kabupaten Banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa yang berada di timur pegunungan memungkinkan menyerap sinar matahari sejak terbit. Konon banyak orang jakarta datang ke Banyuwangi hanya ingin menikmati matahari pagi terbit dari Pulau Jawa, karena hanya di Banyuwangi saja di pulau jawa kita dapat menikmati sinar matahari lebih dulu daripada daerah lain seperti Surabaya maupun Jakarta.

Di Jakarta maupun kota kota besar lainnya yang seakan tak pernah tidur banyak di jumpai tempat dugem dengan aneka lampu yang tak pernah padam semalaman dengan berbagai aksesoris modern, bagitupun di Banyuwangi, di beberapa tempat juga ribuat whatt lampu menyala seperti sebuah pesta diantara kembang kembang bermekaran, namun ini bukanlah tempat pesta, karena petani buah naga di Kabupaten Banyuwangi melakukan rekayasa agar buah naga berkembang tidak sesuai musimnya dengan menyalakan lampu terang di kebun kebun tersebut, terlebih di musim buah naga tersebut kembang harus dikawinkan kembang buah naga yang mekar selebar tangan orang dewasa pada malam hari, sehingga pada malam hari di kebun buah naga para petani sibuk mengawinkannya.

Di beberapa tempat, buah naga ini menjadi komoditas unggulan para petani, karena sangat mudah ditanam dan berbuah, yang kadang kadang tumbuh liar di pekarangan. Ada beberapa varietas yang ditanam, ada buah naga merah, putih, kuning dan ungu, namun yang paling banyak ditanam adalah buah naga merah yang pernah pada puncak musim, buah naga tersebut sangat murah hingga tidak laku di pasaran. Berbagai inovasi dilakukan dalam budi daya buah naga ini, karena dari beberapa varietas tersebut tidak sama keunggulan bebuahnya.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang melarang di suguhkan buah buah import dalam acara resmi memberikan pembelajaran bagi kita untuk lebih mencintai produk buah lokal yang banyak di jumpai, terlebih dengan pembangunan pembangunan infrastrukture dibidang pertanian maupun pembangunan jalan jalan di perdesaan yang memudahkan para petani terutama ketika panen tiba, karena sarana transportasi juga sangat berpengaruh terhadap nilei jual produk pertanian. Kabupaten Banyuwanngi selain sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur, juga sebagai pemasok utama buah dan sayur ke Pulau Bali.

Selain hasil pertanian,keelokan budaya khas Banyuwangi juga terus di lestarikan. Letak Kabupaten Banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa yang dibagian barat berbatasan dengan gunung, mengakibatkan daerah ini seakan lebih dekat dengan Pulau Bali, sehingga adanya percampuran budaya yang saling mempengaruhi tersebut melahirkan budaya khas yang berbeda dengan daerah lain di Pulau Jawa. Terlebih Kabupaten Banyuwangi selain dihuni suku using sebagai suku asli, juga dihuni etnik Jawa, Madura, Mandar dan Bali, selain juga etnik manca seperti China, Arab dan India.

Keanekaragaman budaya tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di kemas dalam berbagai festival yang menarik wisatawan untuk datang ke Kabupaten Banyuwangi, terlebih dengan adanya moda transportasi udara yang memudahkan orang luar dengan mudah berkunjung di Banyuwangi. Perkembangan wisata ini memberikan multiefek terhadap perkembangan ekonomi masyarakat, dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan. Banyak yang terkagum-kagum dengan keindahan alam dan penataannya, karenanya tidak salah jargon yang disematkannya “Ayo datang ke Banyuwangi, anda pasti ingin kembali”.

Selain tetap mempertahankan wisata alam, perkembangan tehnologi juga terus meningkat dengan adanya pemasangan kabel optik dan wifi gratis yang dapat di akses di fasilitas publik, sehingga bagi kaum pelajar dapat memanfaatkan wifi gratis yang biasanya di balai desa atau kelurahan tersebut untuk tugas-tugas sekolah, orang tua juga tidak was-was ketika anaknya menggunakannya. Wifi gratis ini juga banyak dimanfaatkan untuk mengunggah vlog bagi remaja yang berkreasi menjadi youtuber yang biasanya mengambil tema tema keunggulan wisata, terlebih dengan adnya perguruan tinggi negeri dan beberapa perguruan tinggi swasta yang jumlah mahasiswanya terus meningkat, di beberapa tempat publik sering di jumpai para mahasiswa tersebut berkumpul untuk mendapatkan wifi gratis.


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog