Pendidikan Karakter di Masa Golden Age
Oleh : Julia Permata Nur Rohmah
Kunci sukses keberhasilan suatu negara sangat ditentukan oleh sejauh mana masyarakat mempunyai karakter yang kondusif untuk maju ke depannya. Jadi, bukan ditentukan oleh banyaknya sumber daya alam atau jumlah penduduknya. Karakter terbentuk sebagai hasil pemahaman dari hubungan dengan diri sendiri, dengan lingkungan (hubungan alam sekitar dan sosial), serta hubungan dengan tuhan Yang Maha Esa. Karakter yang berkualitas harus diterapkan sejak dini. Karakter dapat diartikan sebagai cara pola berpikir dan perilaku seseorang yang merupakan mencerminkan dirinya baik secara individu maupun secara bersama-sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan bernegara.
Usia dini merupakan usia yang sangat kritis terhadap pembentukan
karakter seseorang. Penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin
kepada anak-anak adalah kunci utama untuk membangun suatu bangsa. Pada usia
anak-anak ini merupakan masa yang sangat menentukan kepribadian dasar
seseorang.atau biasa disebut dengan Golden
Age (masa keemasan) Perkembangan anak tidak dari faktor perkembangan
fisiknya tetapi juga dari pola berfikir, perilaku, serta moral dari anak
tersebut. Pelaku utama dari pembentukan karakter seorang anak tidak lain adalah
kedua orang tuanya atau keluarga dan dari keadaan lingkungan sekitarnya. Jika
pola pendidikan karakter di tengah keluarga sudah terbangun dengan baik, dengan
sendirinya anak akan lebih mudah untuk menerima pendidikan karakter di sekolah.
Dengan pendidikan karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Yang dimaksud
cerdas emosinya disini adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak untuk
menyongsong masa depannya kelak, karena dengan begitu kita bisa berhasil
melewati tantangan dan menghadapinya dengan baik dan berhasil.
Pada usia anak-anak ini
perkembangan otak manusia dapat menyerap dan menerima segala macam informasi
dengan mudah, sehingga apa yang diberikan pada anak akan ia serap dengan baik
dan akan ia terapkan dalam kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa anak-anak
ini sering juga disebut dengan masa emas anak-anak. Jika pendidikan karakter
tidak diberikan kepada anak, jelas akan terlihat suatu perbedaan antara anak
yang diberikan pendidikan karakter dengan baik dan tidak sama sekali. Membangun
karakter, merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Anak-anak, akan
tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter jika ia tumbuh pada lingkungan yang
berkarakter pula.
Nilai yang ditanamkan dalam mendidik anak di usian dini dalam
membangun karakter anak kita harus menanamkan nilai-nilai positif seperti, taat
kepada agama, jujur baik perkataan maupun dalam perbuatan, bertanggung jawab
dalam segala hal yang ia lakukan, hormat dan sopan kepada orang tua serta orang
lain yang lebih tua.
Anak-anak merupakan generasi penerus
bangsa yang harus memiliki modal pengerahuan, karakter yang baik, dan
kreativitas yang tinggi. Dari ketiga modal tersebut anak-anak kelak bisa
menjadi generasi penerus bangsa yang berwawasan luas serta tidak menyimpang
dari moral yang telah ditanam oleh kedua orang tuanya maupun gurunya.
Masalah yang sering dihadapi yaitu
tidak sedikit orang tua yang lalai akan perannya dalam membimbing anak-anaknya.
Kebanyakan dari mereka lebih mementingkan urusan pekerjaan dan hal-hal lainnya
yang bisa membuat lupa akan pentingnya dalam membimbing karakter
anak-anaknya sehingga mereka sering
merasa di abaikan oleh orang tuanya. Orang tua memiliki tanggung jawab yang
besar terhadap pertumbuhan serta penanaman karakter seorang anak dan penanaman
moral yang harus ditanam sejak usia dini. Jika seorang anak sudah salah
pergaulan maka akan sulit untuk menanamknan kembali karakter yang baik kepada
anak tersebut. Misalnya pengggunan obat-obat terlarang, sulit dalam memahami
dan mempelajari pelajaran di sekolah, dan terkadang mereka juga merasa kalau
mereka tidak dianggap oleh kedua orang tuanya.
Era globalisasi ini telah mengubah
segalanya, seperti yang telah di sebutkan diatas yaitu persaingan hidup yang
berat membuat para orang tua sibuk untuk mencari nafkah demi menghidupi
keluarganya sehingga lalai akan tugas nya untuk menjaga serta mendidik anaknya
supaya memiliki karakter yang baik. Mencari nafkah memanglah penting bahkan hal
itu sangat penting tetapi bagaimanapun anak dan keluarga harus tetap menjadi
nomer satu karena kelak anak-anak tersebut akan menjadi penerus bangsa.
Seperti yang bisa kita lihat, di
Indonesia sendiri jumlah anak-anak sangatlah banyak. Dan pasti mereka kelak
akan menjadi penerus bangsa bahkan yang menentukan masa depan bangsa kita
kelak. Oleh sebab itu penanaman karakter sejak dini merupakan hal yang lumrah
dilakukan oleh kedua orang tua demi kebaikan anak itu sendiri bahkan untuk masa
depan bangsa.
Pada era globalisasi ini,
perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi telah menyebabkan
budaya dari luar negri masuk dengan bebas. Di sinilah peran kedua orang tua
sangatlah diperlukan untuk mengantisipasi para putra putri nya dalam menggali
informasi atau melihat konten-konten yang menyimpang dari norma. Apabila
seorang anak tidak diawasi akan menyebabkan dampak buruk bagi anak tersebut.
Dengan adanya orang tua di sisi anak tersebut kemungkinan kecil anak tersebut
akan berfikir tentang hal-hal yang menyimpang dari norma. Membangun karakter
seorang anak memanglah tidak mudah, dibutuhkan upaya yang serius dari berbagai
pihak terutama dari pihak orang tua. Penanaman dan pendidikan karakter seorang
anak dilakukan untuk tujuan agar anak tersebut memliki tanggung jawab atas apa
yang dia lakukan kelak, membangun jiwa kemandirian, serta agar anak tersebut
bisa membedakan antara yang baik dan yang benar. Selain itu manfaatnya adalah
untuk menciptakan generasi yang berintegritas (konsep yang berkaitan dengan
tindakan-tindakan seseorang dan berbagai hal yang dihasilkan), integritas ini
yang penting dibentuk untuk pendidikan karakter seorang anak. Dengan adanya
integritas yang tinggi akan menjadikan individu yang menjunjung tinggi nilai
integritas bangsa dan negaranya.
Tujuan mengembangkan karakter
seorang anak adalah mendorong lahirnya anak-anak yang memiliki perilaku baik.
Begitu ia tumbuh dalam karakter yang baik, anak-anak akan tumbuh dengan
melakukan berbagai hal yang baik dan melakukannya dengan benar, serta mereka
akan memiliki tujuan hidup sehingga tercipta manusia yang kondusif untuk maju.
Tujuan yang lainnya adalah untuk dapat mengetahui berbagai karakter baik dari
seseorang dan menunjukkan atau menerapkan contoh perilaku berkarakter dalam
kehidupan sehari harinya.
Penulis
adalah Siswa Kelas XI MAN 2 Bbanyuwangi di Genteng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar