Pendidikan dan Etika
Oleh : Vega Thalia
Pendidikan seseorang sering tidak
berbanding lurus dengaan etika seseorang, sekolah
tinggi hingga bergelar doctor atau bahkan menyandang
gelar professor nyatanya masih belum tentu mampu
mengubah kelakuan dari diri ssemua orang yang
memilikinya. Mungkin, sekolah tinggi di Indonesia telah
berhasil dan mampu menghasilkan
orang-orang pintar, akan tetapi belum
tentu terdidik. Buktinya saja masih banyak pelaku
penjahatan dari prlaku
yang bergelar sarjana bahkan professor yang mendekam di jeruji besi (penjara).
Dapat dilihat dari munculnya berbagai masalah di masyarakat seperti berbagai
tindakan kriminal sampai tindakan memalukan, itu semua akibat dari kelakuan
seseorang yang tidak terdidik. Contohnya saja masalah korupsi, kolusi dan
nepotisme masih saja terjadi, mengapa? Karena orang pintar brlum tentu jujur
dan terdidik. Pola pendidikan formal di Indonesia memang hanya mengajarkan
bidang keilmuan pengetahuan dan teknologi saja sampai membuat orang semakin
pintar. Namun sayangnya dalam hal akhlak dan moral yang membuat orang menjadi
terdidik tidak sampai diajarkan. Dengan demikian, disitulah sebabnya mengapa
orang pintar masih saja banyak yang melakukan tindakan kriminal yang memalukan
seperti korupsi.
Apabila sistem pendidikan formal di negara
kita segera di perbaiki dengan mementingkan proses, suatu saat akan mencetak orang-orang terdidik. Semua
orang yang terbiasa sudah dididik dengan melihat hasilnya saja memang tidak
akan pernah mempedulikan,
bagaimana cara atau proses mendapatkannya, entah itu target/impiannya.
Terkadang mereka melakukan hal yang tidak peduli cara benar atau tidak yang
ditempuh dan dijalani, bagi mereka yang terpenting itu hasilnya sesuai dengan
yang diinginkan dan rencanakan. Dari situlah letak kesalahan di negeri ini,
yang hanya membiarkan anak didiknya menggunakan hal salah dan menghalalkan
segala cara untuk memperoleh hasil yang sesuai ditargetkan. Akankah mereka
tahu? cara yang telah ia ambil seharusnya juga masuk ke dalam penilaian, apakah
cara yang ia ambil benar atau salah. Dengan demikian, kita harus memperhatikan
proses untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pola sistem pendidikan yang
mementingkan suatu proses akan lahir orang pintar yang terdidik bukan orang pintar
yang merasa sok pintar.
Apabila negara kita mampu mengubah suatu
sistem pendidikannya menjadi seperti ini,
Indonesia akan bersih dari korupsi dan orang yang tidak terdidik. Sudah
saatnya semua pihak berjuang untuk mewujudkan Indonesia bersih dari korupsi,
dengan melalui bidang pendidikan. Pendidikan bisa dimulai sejak usia dini di
rumah, orang tua di rumah harusnya juga berusaha bisa menjadikan anaknya
sebagai calon orang terdidik bukan hanya sekedar orang pintar. Saat ini,
pendidikan menjadi sesuatu yang sangatlah penting. Sehingga semakin banyak
orang terus berusaha menjadi seseorang yang berpendidikan, khususnya dalam
pendidikan formal. Akan tetapi, sering kali kita jumpaii orang yang
berpendidikan formal tidak selalu memiliki etika dan akhlak yang baik dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sampai sampai menjadikan pendidikan
yang ia tempuh itu sebagai sesuatu yang
wow dan harus di sombongkan, bahkan sampai
sebagai alat untuk merendahkan orang lain, itu sangatlah tidak bermoral.
Hal itu sampai menjadi pemicu awal terjadinya penyimpangan perilaku yang muncul
di kalangan masyarakat seperti korupsi, kekerasan, tindak kriminal, dan
tanggung jawab. Ini seringkali muncul di kalangan orang yang berpendidikan
yaitu para pelajar, mahasiswa bahkan para sarjana. Seolah-olah mereka tidak
mendapatkan pendidikan karakter saat kegiatan belajar mengajar.
Dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab II
Pasal 3 dinyatakan "Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa. Untuk
terwujudnya tujuan pendidikan tersebut, tentu banyak hal yang perlu
diperhatikan baik pada diri si pendidik maupun siterdidik. Salah satu hal yang
perlu diperhatikan dalam proses pendidikan ini adalah etika. Semua orang yang berada dalam lingkup
pendidikan tentu saja harus terlebih dahulu memiliki etika. Khususnya dalam
pendidikan formal, baik Dosen, Mahasiswa, dan semua personil lainnya harus
memiliki etika yang baik dalam bertingkah laku." Apakah mereka masih tidak
paham? Akankah mereka ingat turut dari
Ki Hajar Dewantara yang merupakan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia
menjelaskan: "Pendidikan itu merupakan tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntut segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya." Dari pengertian pendidikan tersebut, dapat kita
simpulkan bahwa pendidikan adalah suatu bimbingan atau pertolongan yang
diberikan oleh pendidik kepada perkembangan untuk mencapai kedewasaannya, dengan tujuan agar anak bisa melaksanakan
tugas hidupnya sendiri, tidak dengan bantuan orang lain. Sehingga dapat kita
pahami bahwa etika merupakan sesuatu hal yang berkaitan dengan nilai dan suatu
perilaku manusia. Seseorang yang memiliki pendidikan akan dilihat dari cara dan
bagaimana hidupnya yang menunjukkan
sifat serta perkataan yang sopan dan santun.
Penulis
: Siswa Kelas XI MAN 3 Banyuwangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar