Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Rindu itu Ada

Rindu itu Ada

 

Rindu itu Ada

Penulis : Hj. St. Muanifah, M.Pd.I

Sejak virus corona menjangkit di Indonesia, lebih-lebih dinyatakan pandemi, dunia pendidikan terkena imbasnya, dengan tidak diperkenankan  guru dan siswa siswi masuk sekolah, digantikan dengan pembelajaran dalam jaringan (Daring), membuat suasana pendidikan menjadi tidak nyaman, karena mengharuskan pembelajaran jarak jauh, dengan istilah Work From Home ( WFH ), Bekerja dari Rumah, diharap anak-anak bisa belajar di rumah dan guru bekerja dari rumah, yang secara dadakan, guru dan murid harus siap-siap bekerja dan belajar dari rumah.

Tak terasa empat bulan sudah, terpisah dengan anak didik. Beraneka macam rasa dan peristiwa telah penulis rasakan. Sedih, rindu, dan berharap agar suasana kembali normal.

Pembelajaran secara Daring berjalan, dengan memanfaatkan grup Watshapp Wali Murid di kelas yang penulis pegang. Setiap hari belajar dalam jaringan, dengan menyapa, memberi materi dan tugas lewat video pembelajaran, anak-anakpun antusias belajar, dan menikmati tugas-tugas yang diberikan. Membuat video cerita fiksi, kegiatan ekonomi, praktik sumber energi, keberagaman keluarga, tentang lingkungan, tari daerah, dan masih banyak lagi kegiatan pembelajaran yang anak-anak lakukan.

Pembelajaran setiap hari berjalan normal, walau ada bermacam kendala muncul, dari latar belakang siswa yang berbeda, ada juga yang tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan baik setiap harinya. Berbeda ketika kondisi normal, anak-anak bisa mengikuti materi yang sama.

Pada pembelajaran jarak jauh, tidak bisa maksimal, karena berbagai kendala, antara lain ;

~ Sebagian anak-anak tidak pegang hand phone sendiri, pinjam orang tuanya.


~ Hand phone dibawa kerja, sehingga siswa harus mengirim tugas setelah orang tua pulang.

~ Tidak semua wali murid mempunyai hand phone android, sehingga pembelajaran tidak bisa diikuti dengan baik.

~ Paket data wali murid terkadang habis, ini juga menjadi kendala belajar siswa.

~ Tidak bisa mengontrol siswa siswi dengan baik, karena pembelajaran jarak jauh.

Oleh sebab itu, baik guru maupun siswa menginginkan suasana segera kembali normal, bisa belajar bersama dengan tatap muka, yang membangun keharmonisan belajar, bukan pembelajaran yang membuat anak tertekan serta tidak maksimal belajar. Sering mendengar keluhan anak-anak ingin sekolah kembali, rindu gurunya, rindu temannya, yang sudah beberapa bulan pembelajaran dengan tatap muka dihentikan, beralih ke pembelajaran di rumah dan bekerja dari rumah.

Sampai waktunya tiba,  pada pembagian rapor setidaknya harapan bisa bertemu anak-anak, ternyata belum  bisa juga bertemu dengan anak-anak di Madrasah, karena keadaan belum mengizinkan anak-anak masuk sekolah, hingga pada akhirnya, wali murid yang mengambil rapor putra putrinya. Rasa kecewa kembali lagi menghampiri kami, anak-anak tetap diam di rumah, dengan memperoleh informasi di grup watshapp, tentang kenaikan kelas mereka, setelah dishare photo-photo dokumen penerimaan rapor, yang diambil orang tuanya.

Rasa rindu makin menyesak di dada, ketika photo-photo penulis bersama wali murid, disetting dengan lagu berjudul : Semua tentang Kita, dibuat oleh ananda Fitratur Arifansyah dan dikirim ke penulis. Tak terasa air mata meleleh, ingat ketika masih bersama-sama di kelas, suka duka bersama mereka, menyisakan rindu berat, ketika membuka video dan album mereka di dokumen penulis.

Waktu berjalan satu bulan setelah kenaikan kelas, tahun ajaran baru di mulai, tak lagi bersama anak-anak di kelas yang sama, karena anak-anak telah setingkat lebih tinggi dari kelas semula. Penulis buka-buka video yang anak-anak kirim. Spontan meleleh lagi air mata ini, entah kenapa rasa itu terus ada, mengiringi hari-hari terus berjalan menapaki masanya. Lagu tersebut penulis abadikan syair lagunya lewat cerita pendek ini, agar ingat selalu di masa pandemi Covid-19 ada seribu kisah bisa diceritakan dari bangku sekolah, yang tak terendus lagi oleh keramaian dan celoteh anak-anak.

~

Lagu : Semua tentang Kita

By     : Ariel Peterpan

 

Waktu terasa semakin berlalu

Tinggalkan cerita tentang kita

Akan tiada lagi kini tawamu

Tuk hapuskan semua sepi di hati

( # )

Teringat di saat kita tertawa bersama

Ceritakan semua tentang kita

 

Ada cerita tentang aku dan dia

Dan kita bersama saat dulu kala

Ada cerita tentang masa yang indah

Saat kita berduka saat kita tertawa.

~

Siapapun akan terharu, dan mungkin meneteskan air mata,  mendengar lagu tersebut. Membawa sekat rindu tak terurai diantara kami, hanya doa yang bisa kami selipkan diantara rasa itu, semoga suasana new normal akan kembali benar-benar normal, tanpa ada persyaratan ketat mengiringinya, sehingga bisa sekolah dengan tatap muka.

Dari deretan kisah yang terjadi, semua menemui takdirnya, bukan sebuah kebetulan tetapi sesuai takdir Allah SWT, telah tertulis sejak manusia belum lahir, tentang kelahiran, jodoh, rezeki, dan  kematian.  Sehingga manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa untuk kehidupan yang lebih baik. Tetap semangat belajar, baik yang sudah belajar langsung, maupun dalam jaringan.

Pesan Ka Kanwil Kemenag Jawa Timur, Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd, dalam pembukaan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) RA, MI, MTs, MA, Tahun Pelajaran  2020-2021, Senin, 13 Juli 2020, "Hakekat belajar, bisa di mana saja, berbagai macam tempat, dan berbagai macam model pembelajaran bisa dilakukan."

Maka tetap semangat belajar dalam keadaan apapun. Rindu kita akan selalu ada, terpatri di sanubari sebagai siswa dan guru yang saling menyayangi.

 

The Sunrise of Java.

Senin, 20 Juli 2020.

Description: C:\Users\USER\Downloads\WhatsApp Image 2020-05-07 at 14.24.06.jpeg

Biodata Penulis : Hj. St. Muanifah, M.Pd.I, guru di MI Negeri 3 Banyuwangi, mulai menapaki karir menulis sejak ikut Workshop Satu Guru Satu Buku (SAGUSABU), di Kementerian Agama Banyuwangi Desember 2019. Buku karyanya yang telah terbit “Berkah di Ujung Senja,” Buku Antologi “Satu Derap Seribu Giat,” (123 Pemenang Lomba Menulis di Media Guru Indonesia), dan Insyaallah segera terbit Buku Antologi “Seribu Suara Warna,” “Dari Pledoi Hingga Ajal Menjemput,” “Pendidikan Indonesia di Era New Normal,” “Berani Mengajar, Siap Belajar’” ( 123 Pemenang lomba menulis di Media Guru bulan Juli 2020 ) dan “Bangga Menjadi Guru.”

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog