Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Peran Kepala Madrasah dalam pembelajaran jarak jauh menghadapi tahun pelajaran 2020/2021

Peran Kepala Madrasah dalam pembelajaran jarak jauh menghadapi tahun pelajaran 2020/2021


Peran Kepala Madrasah dalam pembelajaran jarak jauh menghadapi tahun pelajaran 2020/2021

H. Muh. Untung

 

              Berbicara kepemimpinan organisasi di madrasah, kepala madrasah merupakan seseorang yang berada di garda terdepan dalam upaya mencerdaskan bangsa. Kepala Madrasah merupakan ujung tombak dalam keberhasilan maju atau tidaknya suatu satuan pendidikan yang ia pimpin.

              Kepala madrasah memikul tanggung jawab terhadap kenyamanan, ketertiban dan keselamatan lingkungan madrasah serta warga madrasahnya. Rasa nyaman, aman dan tertib ini harus dirasakan oleh guru, siswa dan orangtua. Termasuk dalam hal kenyamanan, ketertiban dan keselamatan di masa tanggap darurat Covid-19.

              Kepala madrasah memegang peranan vital sebagai leader dalam membangun atmosfir pendidikan dan memastikan peserta didik tetap mendapatkan pembelajaran bermakna, seperti guru di MTsN 12 Banyuwangi, Wongsorejo yang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada siswanya dengan tetap menggunakan pembelajaran aktif.

            Walaupun pembelajaran dilaksanakan di rumah, pembelajaran di MTsN 12 Banyuwangi, sebagai madrasah negeri yang bernaung di Kementerian Agama RI, tetap menerapkan pembelajaran alternatif :

·      Pakemi (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan inovatif).

·      Pembelajaran harus manusiawi dan nyaman (jangan anak merasa terbebani)

·      Berbasis projek, pemecahan masalah, bermakna (beberapa mata pelajaran bisa bergabung jadi 1 tugas)

Misal : tentang kelor, dibuat ekstrak atau olahan dari bahan kelor kemudian dijual atau dipromosikan (membuat tutorial kemudian diaploud di youtube),  artinya 1 kegiatan bisa untuk beberapa mata pelajaran)

·      Empat pilar pendidikan kesejagatan : belajar mengetahui, belajar melakukan, belajar menjadi, dan  belajar hidup bersama

            Dan Madrasah harus memperhatikan kondisi siswa, mereka adalah generasi Z, yang lebih mahir dalam teknologi informasi dari pada kita (guru/orangtua). Kelebihan anak generasi Z adalah pandai, idealis, praktis, tetapi mereka lemah dalam bergerak, mudah frustasi (karakter kemandirian, ulet yang turun), Yang perlu dikembangkan adalah sikap spiritualitas, rohani, jasmani (pengembangan karakter), Otak kanan (intuisi, lagu, warna, musik, imajinasi) dan otak kiri (analitik, verbal, logis, angka2), sementara karakter yang dikembangkan adalah kejujuran, semangat, inspirasi/inisiatif, bijaksana, keberanian dalam mengambil keputusan.

           


Oleh sebab itu saya yakin dengan adanya pengambilan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi yang baik dengan seluruh pihak madrasah, maka proses pembelajaran dan pengajaran dengan PJJ di tengah wabah Covid-19 akan berjalan lancar dan sukses ... InsyaAllah. Dengan adanya keputusan yang mensyaratkan siswa dan guru melakukan pembelajaran dari rumah maka kepala madrasah harus mampu menularkan semangat perubahan kepada guru, siswa dan orangtua secara cepat dan tepat.

            Beberapa langkah yang saya ambil sebagai kepala madrasah dalam membangun manajemen madrasah yang salah satunya tetap memasukkan unsur pembelajaran alternatif dalam PJJ di tengah pandemi Covid-19, yaitu :

 

1.         Mendayagunakan seluruh warga madrasah dalam rangka menjamin terlaksananya pembelajaran dengan suasana yang berbeda

            Merancang kurikulum darurat (sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah) dan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi madrasah dalam darurat bencana covid-19 ini melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi (misalnya : E-Learning Madrasah; https://elearning.kemenag.go.id/, buku digital madrasah; http://madrasah2.kemenag.go.id/buku/; buku sekolah elektronik ( https://bse.kmendikbud.go.id, dll). Langkah ini sangat penting mengingat bahwa kegiatan belajar mengajar akan dilakukan oleh guru dan peserta didik meskipun menggunakan metode jarak jauh (daring).

              Saya bersama guru membuat peta pengajaran yang rinci dan tepat tentang sebaran materi yang akan dilaksanakan/dibahas selama pandemi Covid-19. Serta meminta guru antar mata pelajaran untuk dapat berkolaborasi dan mengatur jadwal sehingga beban tugas peserta didik tidak terlalu tinggi dan menumpuk. Selain itu, berdasarkan surat edaran Bupati Banyuwangi dan  Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi bahwa tugas tidak hanya aspek pengetahuan, maka kami juga menyelipkan aspek life skills (kecakapan hidup) dimana siswa merasa pembelajaran daring harus menyenangkan dan bermakna.

 

2.         Memberikan semangat dan apresiasi kepada guru, siswa dan orangtua

            Segenap pemberian motivasi kepada guru juga saya sampaikan agar apapun kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh guru dapat dibicarakan dengan baik tentang pemanfaatan media daring ataupun solusi yang ingin di dapatkan. Guru mengajar online artinya membutuhkan ekstra energi untuk menyiapkan materi, dan lain-lain.

            Seluruh warga madrasah tentunya sangat merindukan madrasah terutama bagi siswa, bahwa madrasah adalah rumah kedua bagi mereka.

            Saya selalu memberikan kata-kata motivasi dan juga himbauan agar dalam masa-masa yang penuh kebosanan ini siswa tetap bersemangat melakukan aktivitas/tugasnya di rumah. Orangtua pun demikian, banyak yang merasa stres dan kewalahan karena menjadi guru dadakan di rumah bagi anak anaknya.

            Saya mengirimkan kalimat apresiasi dan ungkapan terimakasih kepada segenap orangtua melalui whatsapp grup seluruh kelas. Seluruh orangtua memberikan feedback yang sangat responsif terhadap penyerahan tugas dll. Pesan semangat dan motivasi tentunya sedikit banyak akan mampu menghidupkan kembali semangat yang mulai mengendor sesuai petuah Ki Hajar Dewantara: “Ing Madya Mangun Karsa” atau di tengah-tengah memberi semangat tentu saja langkah ini sangatlah efektif.

 

3.         Melakukan pelatihan daring secara singkat mengenal platform pembelajaran jarak jauh (PJJ)

            Saya selaku kepala madrasah menyadari keterbatasan kemampuan dan sarana yang tersedia. Tidak semua guru mampu mengoperasikan platform daring dan mempunyai sarana seperti ketersediaan kuota sepanjang waktu. Disinilah peran para guru yang melek IT dan yang telah mendapatkan pelatihan-pelatihan berbasis lokal/nasional bidang IT.

            Guru-guru yang melek IT (Tim IT) mendampingi guru lain yang belum bisa sehingga ketercapaian penggunaan dan pengoperasian platform dapat dijalankan. Kini, untuk kuota para guru pun sudah dimasukkan ke dana bos sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 1801 Tahun 2020 tanggal 27 Maret 2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 7330 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Operasional Pendidikan Pada Raudlatul Athfal dan Bantuan Operasional Sekolah Pada Madrasah Tahun Anggaran 2020, sehubungan dengan hal tersebut kami mohon bantuan saudara untuk menginformasikan kepada Raudlatul Athfal dan Madrasah di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan menjadi pedoman dalam pengelolaan anggaran BOP/BOS, sehingga kendala kuota bukan lagi menjadi penghalang bagi para guru untuk mengoperasikan aplikasi pembelajaran daring/online.

            MTsN 12 Banyuwangi yang saya bina lebih dari 95 % gurunya mampu IT sehingga mereka menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran daring seperti : E-Learning Madrasah, Edmodo, Google Classroom, Google Form, Quizizz, Quipper, Facebook, Instagram, Youtube, dll.

4.         Membuat laporan tugas ke dalam bentuk daring untuk Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi melalui Pengawas Madrasah

            Seluruh pemangku kepentingan madrasah yang bertugas dan menjabat untuk menyusun rencana kerja darurat untuk dilaporkan setiap harinya dalam bentuk LKH dan Rekapitulasi LKH . Laporan tersebut secara terperinci seperti deskripsi kegiatan dan bukti fisik seperti foto dan lain-lain. Laporan dikirim melalui google form sehingga memudahkan semua pemangku kepentingan madrasah dalam pelaporan dan bertanggungjawab atas tugas dan kinerja masing-masing.

 

5.         Melakukan komunikasi multi arah dalam upaya sterilisasi satuan pendidikan

Wabah yang sedang berlangsung ini sangat memprihatinkan dan tentu saja pihak madrasah harus berperan aktif dalam melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Madrasah melaksanakan protokol kesehatan yang antara lain penyemprotan disinfektan (disinfectant spray) di lingkungan madrasah agar madrasah siap digunakan pada waktunya. Selain itu, siswa diajarkan untuk membuat disinfektan sendiri, masker  dan menjadi agen pencegahan covid 19 di rumahnya masing-masing.

 

Semoga bemanfaat

 

Referensi :

1.       Buku Orangtua, Murid dan Guru; Prof. Dr. Rushffendi, M.Pd. UPI, Bandung, Tahun 1983

2.       https://jambi-independent.co.id/read/2020/05/07/50559/peran-kepsek-di-saat-pandemi-covid19/

3.       Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah, KEMENTERIAN AGAMA RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM, tertanggal
18 Mei 2020

4.       Guru masa pandemi ; Oleh Prof Wahyudi Siswanto (dosen UM Malang) disampaikan dalam Webinar, Senin, 29 Juni 2020 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog