Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » , » Meneroka Giat Literasi Keluarga Sakinah

Meneroka Giat Literasi Keluarga Sakinah

 Meneroka Giat Literasi  Keluarga Sakinah




Berbicara tentang literasi tidak akan pernah ada batasnya. Literasi yang makna awalnya adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Kini definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan perkembangan zaman.  Menurut para ahli, literasi selain kemampuan membaca dan menulis untuk memperoleh pengetahuan, juga berpikir kritis  dalam memecahkan masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat mengembangkan potensi dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat. Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya untuk membaca kata dan membaca dunia. Membaca memiliki tempat khusus dalam Alquran yaitu pada ayat-ayat yang pertama kali diturunkan(Q.S. al-‘Alaq [96]: 1-5). Membaca dan menulis adalah perangkat dasar yang telah diajarkan Tuhan kepada kita untuk berkomunikasi dan menanamkan pemikiran kritis kepada manusia.

Lantas kapan dan bagaimana giat literasi itu mulai diterapkan dalam kehidupan manusia? Untuk menjawab pertanyaan tersebut  alangkah baiknya kita meneroka giat-giat literasi sederhana berikut ini. 

Pertama, Sebenarnya literasi itu telah melekat di awal kehidupan manusia di sebuah keluarga.  Sejak dalam  kandungan seorang ibu selama 9 bulan  dalam keluarga sakinah, calon bayi sudah diperdengarkan dengan alunan merdu  dari ayat-ayat suci Al-Qur’an beserta suguhan perilaku-perilaku santun dari kedua orang tuanya. Berharap sang bayi kelak terlahir sempurna menjadikan buah hati yang sholeh dan sholehah.  

Begitu lahir, kembali suara adzan berkumandang di telinga sang bayi yang telah dinantikan kehadirannya. Berlanjut dengan hari-hari menimang penuh belaian kasih sayang  mengajaknya berkomunikasi walau sang bayi belum bisa menangkap  pembicaraan kedua orang tuanya. Setahun berikutnya si anak mulai belajar berucap dan kedua orang tua melatihnya dengan segenap hati hingga mengenalkan kata dan kalimat serta perilaku yang berakhlaqul karimah. Begitu berjalan seterusnya mengikuti perkembangan sang buah hati. Dengan gambaran ini  seorang penyair ternama Hafiz Ibrahim mengatakan bahwa ibu adalah madrasah (Sekolah) pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya. Ini mengisyaratkan seorang ibu sebagai sekolah pertama bagi anak yang selalu menemani hidup dan memberikan pembelajaran anak mengenal baca tulis hingga pembangunan pondasi diri anak. Dari sinilah tanpa disadari nilai-nilai literasi  sederhana telah tertanam sejak dini di dalam jiwa manusia di  sebuah keluarga sakinah. 

Kedua, Literasi dibentuk melalui penanaman pembiasaan keseharian pada diri anak. Pembiasaan yang ditanamkan di suatu keluarga berupa kedisplinan melaksanakan ibadah( sholat lima waktu, membaca Al-Quran setiap hari, bersedekah), kedisiplinan menuntut ilmu(bersekolah umum/agama), berinteraksi harmonis baik intern keluarga maupun dengan lingkungan sekitar rumah( peduli  dan santun).

Ketiga, Penggalian potensi diri anggota keluarga. Menjadikan sebuah keluarga yang bernilai literat adalah keluarga yang berusaha menggali semua potensi diri dari semua anggota keluarganya baik anak maupun orang tua. Dengan mengetahui potensi diri yang dimiliki oleh seluruh anggota keluarga, tentunya keluarga akan bahu membahu saling mendukung serta terus berusaha untuk mengembangkannya. Proses pencarian  informasi tentang potensi masing-masing anggota keluarga sesuai dengan ilmu, bakat dan minat merupakan perilaku literasi. Semisal anak memiliki bakat keterampilan berbicara(berpidato/membaca puisi/Qiroah dll) maka kedua orang tuanya harus tanggap dan pandai-pandai memfasilitasi dengan berbagai cara agar bakat anak dapat tersalurkan. 

Keempat, penyediaan sarana penunjang  literasi dalam keluarga.  Tak perlu mahal menyiapkan perpustakaan mini dalam keluarga hanya  dengan menyulap bufet di ruang tamu menjadi rak buku cantik berisikan mulai dari buku bacaan anak, buku pengetahuan umum dan agama, majalah keluarga dll. Karena hakikat rumah adalah jantung kehidupan yang dapat menjadi sumber kedamaian, sumber kenyamanan, sumber inspirasi/belajar, dan sumber energi bagi seluruh anggota keluarga. Rumah laksana “Baiti jannati”(Rumahku surgaku).

Kelima,  penyediaan kesempatan membaca, dan pemberian apresiasi. Orang tua harus meluangkan waktu santai berkumpul di rumah untuk membaca bersama anak-anak. Dan  orang tua pun harus memberikan apresiasi sederhana  terhadap anggota keluarga yang menorehkan prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.

Keenam,  membangun literasi digital dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam keluarga. Di zaman millenial  yang serba canggih seperti sekarang ini, hampir setiap keluarga memiliki handphone sebagai sarana komunikasi. Pemanfaatan handphone tidak hanya sekadar alat komunikasi saja namun bisa dijadikan  sebagai media belajar bagi anggota keluarga. Misal melalui searching google dan tutorial di youtube setiap anggota keluarga bisa banyak belajar  mulai belajar bisnis online, belajar memasak, menjahit, mekanik dll. Semua tergantung pemanfaatan dan kebutuhannya. 

Akhirnya dimulai dari hal kecil, alamiah dan naluriah serangkaian gerakan literasi sederhana yang terbangun di dalam sebuah keluarga sakinah. Harapan nantinya akan berkembang menjadi insan-insan yang sholeh dan sholehah berjiwa literat. Tidak ada kata berhenti untuk berliterasi karena literasi adalah bentuk kegiatan yang harus terus digerakkan dan dilakukan untuk mencetak generasi penerus bangsa dengan memiliki kepribadian tangguh, kokoh, berpikir kritis dalam menjawab tantangan zaman. Salam literasi. 


Profil Penulis:


Penulis, Herny Nilawati, S.Pd, M.Pd.I Tempat mengajar di MTsN 1 Banyuwangi dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. tempat tinggal Jl. Ijen No. 53 RT 03 RW II Singotrunan Banyuwangi.

Alamat email: hernynilawati9@gmail.com

 No hp : 085336005566



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog