GELOMBANG
INOVASI PENDIDIKAN TAK TERELAKKAN
Oleh
: Saeroji
Pendidikan adalah usaha sadar dalam
melakukan perbuatan untuk mendesain manusia menjadi lebih beradab,
intelektual yang tinggi, terbentuk kepribadian mulia, moral etika, dan rasa budaya yang baik
dalam menuju capaian yang baik pula. Pendidikan memberikan corak dan pembentuk
watak kebiasaan yang mulia berkarakter yang diturunkan dari generasi ke
generasi melalui pelatihan, penelitian
dan kajian proses dalam kegiatannya. Bangunan pendidikan ini terus berubah-ubah
sesuai situasi zaman dan perkembangan yang terjadi dari waktu ke waktu yang tak akan kunjung
terhenti oleh keadaan karena kepuasannya belum diketahui batas akhirnya. KMA NO
184 tahun 2019 tentang implementasi
kurikulum tahun pelajaran 2020/2021 memberikan amanat kepada kepala
madrasah untuk menjabarkan isi pokok pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk
didesain dengan berorientasi kebutuhan
madrasah atau sekolah.
Pendidikan (Tarbiyah) selalu dilandasi oleh akal cerdas manusia logika terapan yang merangkai antara penglihatan, pengamatan, penelitian, paduan hati dalam menyambungkan akal dan nalar untuk bisa mengakui kebenaran yang obyektif hasil telaah secara ilmiah. Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan nasional menyampaikan bahwa pendidikan memberikan pandangan yang sangat esensial dalam memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani selaras dengan alam dan masyarakat dalam memajukan kesempurnaan hidup. Pendidikan yang dimaksud adalah proses perkembangan pribadi, proses sosial, profesional cources, dan seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang disusun dan diwarisi/dikembangkan untuk generasi bangsa.
Unsur-unsur pendidikan dilakukan pada
proses pembelajaran yaitu ta’lim dan tadris (instruction), tahdib dan ta’dib (penanaman ahlak mulia), dan tadrib (training/pelatihan) ini menghasilkan insan manusia mandiri
yang memiliki kecakapan dan memiliki daya saing yang tinggi di segala waktu.
Proses ini merupakan kegiatan pendidikan yang sangat ideal dan terpenuhi
standar pendidikan layak. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan yang
diharapkan, objektif, lebih lebih kompetitif di segala aspek sehingga pendidikan akan menjadi masa depan yang akan datang dengan peran yang
dimilikinya.
Inovasi di semua bidang teknologi,
bidang sarana pembelajaran, pendidik, dan tenaga pendidik, pengolahan bahan
ajar, metode pembelajaran, alat evuluasi pembelajaran dalam mendesain lebih
lanjut secara maksimal agar semua tujuan yang ingin dicapai oleh pemangku
kebijakan pendidikan baik Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Nasional
dapat teroptimalisasi. Gerakan perubahan secara totalitas dalam melakukan upaya
perbaikan mutu pendidikan yang bermuara pada 8 standar pendidikan ini harus di-brand sebagai objek yang harus dijabarkan
dalam pemenuhan gerakan inovasi yang keberadaannya untuk terus didesain secara
apik dan berwawasan mutu.
Gelombang inovasi pendidikan sudah tidak
terbendung untuk diaplikasikan dalam mempersiapkan seluruh unsur dan perangkat
pendidikan, guru sangat dituntut untuk maju secara terus menurus dan
terintegrasi dalam satuan pendidikan. Intelektualitas guru menjadi landasan
berpikir kritis dalam memberikan materi ajar, bahan ajar juga metode
pembelajaran karena siswa sebagai sasaran proses yang sangat dinamis dalam
melihat, mengamati apa yang dipelajari dalam proses pembelajaran, Materi dan
bahan ajar demikian adanya juga diharapkan terhubung dengan alur pikiran siswa
sehingga kreativitas mereka terwadahi sesuai dengan kondisi riil dalam
kegiatanya.
Paradigma pendidikan berkualitas,
bermutu, dan humanis menjadi target yang akan dicapai oleh semua insan
pelaksana pendidikan sebagai eksekutor pendidikan. Kepala madarasah/sekolah,
tenaga pendidik, tenaga kependidikan, juga pemiliki kebijakan pendidikan harus
berorientasi pada hasil mutu yang berkualitas. Seiring dengan gerakan inovasi
pendidikan di semua bidang dan aspek baik sistem pendidikan, sarana prasarana ataupun metode pembelajaran, di era
globalisasi tuntutan, ide dan gagasan setiap saat muncul untuk melakukan
perubahan dan mengurai setiap permasalahan yang ada di madrasah atau sekolah. Top down Inovation bagian terpenting
sebagai pijakan untuk melangkah dan memulai berinovasi karena intruksi dari
pemerintah pusat mutlak untuk diikuti dan dilaksanakan. Namun hal ini juga
tidak membatasi satuan pendidikan bergerak mendesain setiap materi pelajaran
agar lebih tepat sasaran dengan mengubah metode dalam mengajar (bottom up inovation).
Peranan teknologi dalam memformula
pendidikan lebih kompetitif dibutuhkan pelaksana pendidikan yang mampu
menjadikan teknologi sahabat belajar dalam membedah informasi ilmu pengetahuan
bersifat global. Hal tersebut diperlukan dalam menunjang referensi dan literasi
sehingga kebutuhan siswa dalam mencari tahu tentang ilmu yang sedang dipelajari
memiliki keluasan dan membentuk pola berpikir kritis, kreatif, dan menemukan
ide-ide cemerlang. Materi pelajaran harus bisa di-brand dijabarkan secara efektif oleh sang pendidik agar menjadi
menu suguhan yang menyenangkan tapi memiliki bobot yang tinggi sehingga asahan
otak siswa terbangun secara integratif. Bahan ajar dan metodenya yang diajarkan
kepada siswa berorientasi pada kebutuhan pasar dan hajat siswa kelak setelah
menyelesaikan jenjang pendidikannya. Sarana laboratorium demikian menjadi
tempat pratikum yang menyenangkan membawa arah berpikir yang berorientasi pada skill sehingga produk yang dihasilkan
dari kajian keilmuan melalui uji ilmiah baik guru dan siswa memberikan kepuasan
yang tak tertandingi. Perpustakaan dimodifikasi seperti layanan mal ilmiah
dengan koleksi buku sangat lengkap dan variatif juga berorientasi kepada
kebutuhan pokok siswa dalam belajar dan penambahan wawasan keilmuan.
Pendidikan berkualitas menjadi pilihan
incaran setiap siswa dan orang tua karena sudah nampak jelas akan hasilnya
terbentuknya pendidikan berkualitas ini juga memberikan ruang gerak yang
seluas-luasnya kepada semua pihak termasuk guru untuk memiliki wawasan yang
berinovatif sehingga program pendidikan maju, pendidikan berkualitas bisa
didesain secara sistematis dan terukur hasilnya. Leadership yang visioner menjadi penyangga utama dalam
mengembangkan satuan pendidikan yang unggul, supervisi, sebagai sarana kontrol,
dan evalusi berkala, dan berkelanjutan bagian yang terus dijalankan. Penilaian
kinerja guru juga menjadi bahan terlaksananya program pendidikan berkualitas.
Penilaian keprofesian guru dalam pemetaan sumber daya manusianya secara
berjenjang dan terprogram seperti AKG.
Gelombang inovasi pendidikan yang
menjadi harapan besar oleh semua pihak pemerintah guru, siswa,
orang tua, juga masyarakat sebagai penerima hasil dari proses pendidikan
keniscayaan yang harus dilaksanakan tanpa menunggu waktu karena gerakan inovasi
di semua lini akan menghasilkan capaian akhir pendidikan secara optimal. Output-nya telah memberi warna dan
perubahan yang luar biasa bahkan mampu melakukan lompatan yang amat tinggi. Daya saing tinggi
telah mampu merubah paradigma pendidikan maju, pendidikan berkualitas bahkan
pendidikan menjadi satu senjata andalan dalam menanam saham investasi menuju
hidup lebih bagus, penuh dengan harapan yang kelak dipetik hasil yang manis.
Maka dari sinilah pendidikan menjadi tumpuan harapan perubahan yang signifikan. "Bergerak, membuka diri, mau berubah adalah
kunci kesuksesan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar