Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » 2020 ZONA TAHUN PENUH KESABARAN

2020 ZONA TAHUN PENUH KESABARAN

 

2020 ZONA TAHUN PENUH KESABARAN

OLEH : MILA DEWI PARTIKASARI

      

       Memang benar bahwa tahun 2020 dikatakan sebagai tahun kesabaran atau years of patience . seluruh umat manusia diuji dengan berbagai macam cobaan besar yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan, semua orang sedang di uji dengan cobaan yang sangat berat, memprihatinkan, meresahkan dan memberikan dampak yang sangat buruk pada lini kehidupan, namun juga terdapat hikmah yang sangat besar di balik cobaan ini, mayoritas orang masih kaget akan fenomena non alam tersebut. Dengan kedatangan Covid-19 yang dengan mudahnya menularkan virus dari orang satu ke orang lain, kini Pemerintah membuat berbagai macam peraturan perundang-undangan baru yang dibuat sedemikian rupa guna mengatur strategi demi mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh keberadaan Covid-19. Dan peraturan ini dibuat sedikit mengekang seluruh warga masyarakat, yang menyebabkan terbatasnya kebebasan dalam kehidupan semua orang. Seperti halnya peraturan untuk selalu menerapkan Social Distancing dimanapun dan kapanpun, anjuran untuk memakai masker saat bepergian keluar rumah,sering mecuci tangan dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Pemerintah juga menganjurkan untuk menghindari kerumunan massa, karena hal itu juga termasuk faktor yang mendukung penularan wabah Corona. Dengan hal itu, semua warga masyarakat dihimbau untuk mengurangi kegiatan di luar rumah kecuali terdapat urusan yang sangat penting. Sehingga tidak heran apabila seluruh kegiatan seperti bekerja, beribadah dan sekolah harus dilakukan di dalam rumah. Hal itu bertujuan untuk mengurangi kegiatan berkumpul dan juga termasuk upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona. Dampak yang ditimbulkan memang sungguh besar dan tidak main-main. Terutama impresi pada kegiatan beribadah, bekerja dan belajar kini harus dilakukan di rumah masing-masing tanpa terkecuali.

        Kehadiran si monster Corona membuat semua orang yang ada di dunia ini semakin resah dan gelisah, Dan mereka dituntut untuk selalu sabar dalam  menjalani kehidupan sehari-hari yang serba ada batasan. Seperti halnya pada kegiatan yang berbau nilai-nilai religius yaitu beribadah. Dikarenakan serangan brutal virus corona yang sangat berbahaya, untuk mengurangi kerumunan massa dan saling kontak antar masyarakat, pemerintah atas izin dari kementrian agama memberlakukan peraturan untuk menutup sementara tempat-tempat beribadah. Itu semua dilakukan guna menghindari kontak fisik antar jamaah dan meminimalisir penyebaran virus corona. Tempat ibadah untuk berjamaah sebagai salah satu lokasi untuk memperbanyak pahala, amal kebaikan dan tempat dimana para jamaah untuk menjalani kewajibannya dalam beribadah kepada tuhan kini sudah di lock down, Banyak orang yang sedih dengan situasi dan kondisi sulit hasil dari ukiran Corona. Semua kegiatan yang semula dilakukan secara bebas tanpa ada hambatan, kini semuanya harus diberi batasan(takrif).

        Disamping batasan dalam hal beribadah, pandemi virus corona juga berdampak pada kelumpuhan sektor perekonomian dunia. Dengan segala keriwuhan yang ditimbulkan oleh bebeb corona, banyak pihak yang mendapatkan impresi buruk dalam kehidupan dan ekonominya. Dengan segala upaya pemerintah dalam melakukan inhibisi dalam berbagai bidang, kini banyak para pengusaha yang mengalami penurunan omset secara drastis di bidang usahanya. Contohnya saja para pengusaha di bidang sandang ataupun pangan, mengalami kesulitan dalam memasarkan dan mendistribusikan produknya pada lintas luar daerah pada khalayak ramai atau para konsumen. Karena hal itu semua diakibatkan oleh adanya penerapan peraturan baru dalam bidang akses transportasi yang disebut dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Dengan adanya kendala dalam proses pendistribusian inilah yang menyebabkan produk-produk yang dihasilkan tidak bisa terjual sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan. Disebabkan oleh faktor itulah yang menyebabkan kerugian besar dan penurunan omset secara drastis,karena biaya pengeluaran perusahaan tidak sesuai dengan pemasukan atau tidak mencapai target. Tidak heran apabila banyak pegawai yang harus di PHK karena hal itu. Selain itu juga tidak sedikit orang diluaran sana yang kehilangan pekerjaannya. Disamping kebutuhan hidup yang semakin hari semakin meningkat, banyak para pengangguran yang memilih jalan instan untuk menambah penghasilan yaitu dengan cara mecuri, merampok, dan tindak merugikan lainnya. Pandemi bukan hanya memperburuk kondisi ekonomi, namun juga memperparah situasi keamanan masyarakat lain dengan meningkatnya angka kriminalitas.

Tahun 2020 Merupakan tahun bersejarah di zaman kontemporer seperti sekarang ini. Tahun ini penuh dengan kejutan-kejutan yang mencengangkan dan tak terduga keberadaannya. Kejutan ini pasti ada relasinya dengan kehidupan manusia, yang dimana isinya didominasi berupa prahara dan kepedihan yang mendalam bagi semua orang yang ada diseluruh jagad raya. Dan kejutan itu berupa datangnya monster ganas dari Wuhan,Cina bernama "Corona Virus Desease"  yang dengan gampangnya menginfeksi jutaan orang di seluruh belahan dunia hanya dengan kontak fisik saja. Virus inilah yang menyebabkan awal mulanya kemunculan polemik dan kontroversi besar disemua kalangan yang ada di Dunia. Dengan hal itu pastinya sangat menguji kesabaran disemua kalangan,karena mereka dituntut untuk selalu ekstra waspada dan hati-hati terhadap serangan Corona.

       Semua kontroversi dan kegaduhan tersebut disebabkan oleh sesuatu yang bukan main-main dan keberadaannya tidak bisa diremehkan. Meskipun tragedi besar ini  disebabkan oleh sesuatu yang kecil yaitu "Virus Corona" yang ukurannya pun tidak seberapa, namun ia mampu mengguncang dan merusak segala tatanan yang ada di dunia bahkan juga berhasil merenggut kebahagiaan,kebebasan dan senyum semringah semua orang.

          Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor perekonomian saja, melainkan juga berpengaruh terhadap devisi pendidikan. Di masa pandemi Corona Virus Desease ini memanglah sangat menghebohkan seantero jagat raya. Fenomena tidak biasa ini berhasil membuat segala aktivitas yang normalnya dilakukan diluar rumah, kini menjadi aneh dan tidak biasa karena semuanya harus ekstra dilakukan dirumah. Seperti halnya kegiatan sekolah, yang biasanya dilaksanakan di lingkungan sekolah kini harus dilakukan di rumah. " Yang namanya sekolah itu ya dilakukan di lingkungan sekolah, bukan di rumah" ,Pemikiran itu mungkin masih ada pada benak sebagian warga masyarakat yang masih belum bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini. Memang benar bahwa untuk sementara waktu ini kegiatan belajar mengajar di sekolah diberhentikan sementara dan dialihkan ke pembelajaran daring. Itu semua bertujuan untuk menghambat diseminasi virus corona yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Perlu diingat dan diketahui, selama pandemi Covid-19 belum berakhir pembelajaran di sekolah akan tetap diberhentikan dan dialihkan pada pembelajaran jarak jauh secara online atau daring. Dengan menjalani kegiatan belajar mengajar secara online antara guru dan peserta didik dituntut untuk selalu sabar dan ikhlas. Pro kontar dalam WFH(Work From Home) memanglah menjadi kendala, maka dari itu sangat diperlukan kolaborasi antara guru pembimbing, peserta didik dan tentunya juga dukungan para orang tua peserta didik. Hal itu harus dilakukan demi terciptanya suasana belajar yang disiplin, menyenangkan dan tentunya akan tercipta kegiatan belajar yang berkualitas tinggi. Dijalani dengan penuh keikhlasan dan lapang dada inilah yang akan memberikan nilai keberkahan tersendiri dan manfaat yang luar biasa.

Meskipun semua peserta didik menjalani aktivitas belajarnya di rumah, namun mereka juga harus tetap membayar iuran uang SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) disetiap bulannya. Ditambah lagi dengan uang pembelian buku pendamping siswa seperti LKS ataupun buku paket, itupun harganya juga tidak murah. Dengan alasan itulah mengapa banyak para orang tua peserta didik yang mengeluhkan akan hal itu. Apalagi pada keluarga peserta didik yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah. Mereka sangat keberatan dengan tanggungan biaya  pendidikan tersebut. Sedangkan dimasa pandemi seperti sekarang ini,pekerjaan semakin sulit dan penghasilan pun tidak menentu. Dan tak sedikit dari mereka yang mengharapkan keringanan ataupun bantuan dari pihak yang terkait. Keberhasilan si monster corona dalam melumpuhkan perekonomian membuat semua orang yang ada di dunia ini merasa gundah.

Semua kegiatan dan aktivitas kini harus dilakukan di rumah termasuk juga bekerja. Kalau para pegawai kantoran ataupun para PNS itu bisa melaksanakan pekerjaannya di rumah dan itu pun sudah pasti mendapatkan gaji(honor) dari pemerintah. Namun jika rakyat-rakyat kecil yang pekerjaannya serabutan jika dituntut untuk bekerja di rumah mungkin mereka tidak akan memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya.

Mungkin itu adalah bagian kontra dari bencana wabah penyakit ini. Jadi tidak salah apabila tahun 2020 dikatakan sebagai tahun penuh kesabaran. Karena cobaan besar berupa pageblug corona yang hingga saat ini tidak kunjung reda, malah semakin kesini dampaknya kepada masyarakat semakin menjadi-jadi.


       Kita perlu mengingat bahwa Tuhan Yang Maha Esa mendatangkan sosok bencana di muka bumi ini pastinya mengandung arti dan hikmah tertentu. Kehadiran sebuah bencana pasti membawa pesan dan tujuan tersendiri. Seperti bencana Non Natural Covid-19 yang sedang booming di seantero jagat raya, yang kemunculannya secara sontak pada akhir 2019 di Wuhan hingga menyebar keseluruh belahan dunia. Memang terbukti realitasnya bahwa virus mungil ini sukses menciptakan guncangan dahsyat lahir dan batin di seluruh dunia. Namun yakinlah pasti terdapat celah indah dibalik tragedi ini. Disamping meroketnya kerugian, disisi lain juga memberikan dampak positif diberbagai aspek . Memang benar bahwa bencana itu merupakan sebuah kejadian alam yang berpotensi mengancam populasi keberadaan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan semua hal yang diakibatkan oleh bencana kebanyakan bersifat merusak dan merugikan. Karenanya mengakibatkan banyak kematian dimana-mana dan kemudaratan yang amat memilukan disemua kalangan. Kita kembali pada ketentuan Tuhan, bahwa semua bencana itu diciptakan memang spesial untuk makhluknya terutama manusia. Apakah mereka bisa menyikapi keberadaan makluk lain seperti virus corona dengan bijak atau tidak?, apakah mereka bisa berkontribusi dengan situasi dan kondisi tersebut?, apakah mereka bisa menghadapi itu semua dengan hati yang ikhlas dan lapang dada?.Tuhan memberikan seleksi alam kepada makhluknya. Untuk menguji seberapa kuat dan tangguh makhluknya menyikapi itu semua. Melihat hal itu, pastinya terdapat banyak hikmah yang terkandung di dalam sebuah tragedi. Dengan segala kepedihan yang ada, hati ikhlas dan sabar lah yang akan menjadi obat penenang di masa-masa yang sulit.

 

*Siswa kelas XI MIPA 3 MAN 3 BANYUWANGI 




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog