Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Tinggalkan Sekolah Sebelum Terlambat

Tinggalkan Sekolah Sebelum Terlambat

 Tinggalkan Sekolah Sebelum Terlambat

Oleh : Syafaat


"Saat ini, Indonesia sedang memasuki era di mana gelar tidak menjamin kompetensi. Kita memasuki era di mana kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, akreditasi tidak menjamin mutu, kita memasuki era dimana masuk kelas tidak menjamin belajar," pernyataan Mendikbud Nadiem Makarim saat memberikan sambutan di acara serah terima Rektor Universitas Indonesia di Depok, Rabu (4/12/2019). Menjadi pembicaraan dikalangan akademisi. Pro dan kontra terhadap pernyataan tersebut terus bergulir berbanding dengan kebijakan Pemerintah dibidang pendidikan yang berpacu, mengejar, melawan dan berdamai ditengah pandemic covid-19.

Judul tulisan ini saya ambil dari sebuah buku karangan James Marcus Bach dengan judul lengkap "Tinggalkan Sekolah Sebelum Terlambat: Belajar Cerdas Mandiri dan Meraih Sukses dengan Metode Bajak Laut". Demikian metafora yang digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas pembelajaran yang di dominasi dengan pemikiran heuristiknya yang liar, tanpa terkungkung dalam kurikulum. Yang mungkin saat ini dengan istilah yang didengungkan secara berbeda dengan istilah merdeka belajar.

Dalam bukunya tersebut James Marcus Bach menyampaikan bahwa ibarat sebuah perahu bajak laut yang berlayar bebas ditengah lautan tanpa tujuan dimana akan berlabuh, karena pelabuhan bukan satu satunya tujuan dari pelayaran. Bach menulis dalam bukunya: “Saya meninggalkan sekolah menengah karena bangku sekolah tidak membantu saya. Saya merasa bahwa saya membuang waktu. Jadi saya mengembangkan sebuah pendekatan sendiri terhadap pembelajaran. Saya belajar memprogram komputer. Dan Bach sukses menduduki jabatan bergengsi diperusahaan raksasa apel computer.

Tidak sedikit orang sukses yang tidak mempunyai gelar sarjana, bahkan pada periode pertama menjabat, Presiden Joko Widodo juga mempercayakan jabatan salah seorang menteri dari orang yang drop out dari pendidikan SMA, namuun sukses sebagai seorang pengusaha yang dimulainya dari nol, karena mengangap bahwa pendidikan yang saat itu digelutinya hanya akan berkutat pada sebuah teori, sedang yang diinginkannya adalah praktek nyata, dan itu didapatkannya ketika beliau mulai menjalankan usaha dibidang perikanan dri hasil laut yang membawanya sukses hingga dipercaya mengemban tugas sebagai nahkoda pada Kementerian Perikanan dan Kelautan.

Program merdeka belajar merupakan program kebijakan baru Pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju, esensi kemerdekaan berfikir harus dimulai dri guru, sebelum mengajarkannya pada siswa. Dalam kompetensi guru di level apapun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dn kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi.

Setiap kita bertanggung jawab atas pikiran kita sendiri, dengan demikian pembelajaran adalah tanggung jawab pribadi, dan bukan merupakan tanggung jawab sekolah. Penjejalan berbagai materi pembelajaran yang tidak kontekstual dengan target nilai (menurut Bach) telah mereduksi esensi pembelajaran itu sendiri dalam kaitannya dengan pemecahan masalah dikehidupan nyata. Pembelajaran mandiri sangat membantu untuk membaca dan memahami dalam pemecahan masalah, pengembangan ide dab gagasan dengan menggunakan imajinasi liar sebagaimana bajak laut yang tidak terkungkung pada aturan bahkan target mencapai pelabuhan tertentu. Merdeka belajar meskipun masih dalam koridor kurikulum, namun memberikan ruang yang lebih luas bagi pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan dengan kegiatan tatap muka di bangsu sekolah dengan aturan aturan tertentu, namun juga dapat dilakukan dilar sekolah maupun classroom online.

Covid-19 benar benar memaksa anak anak meninggalkan bangku sekolah, beberapa diantaranya sukses mengembangkan bakat dalam menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk karya tulis sebagaimana kelompok Jurnalis Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banyuwangi. Keterbatasan sarana bukan satu satunya penghalang untuk berkarya. Terbukti ada beberapa siswa yang tidak mempunyai Laptop, namun mampu menuangkan ide ide cemerlang di harian Radar Banyuwangi. Para siswa ini menuliskannya dalam fasilitas Note & memo dan kemudian meminta bantuan mentor pembimbing memindahkan kedalam bentuk Word maupun Rich Text Format (RTF).  Meskipun pada awalnya mereka juga kesulitan untuk mengirimkan berkas RTF dengan email melalui androidnya hingga terkirim 7 kali, namun pada akhirnya mereka menikmati.

Waktu pembelajaran secara daring yang dilakukan hanya beberapa jam membuat anak anak semakin banyak waktu untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan bakatnya. Hal ini membuat anak anak yang benar benar ingin belajar memanfaatkan waktu tersebut dengan memanfaatkan tehnologi, terlebih dengan adanya classroom online yang memungkinkan seorang siswa dengan cepat berpindah ruang maupun mengikuti pembelajaran dari classroom yang berbeda.

Imajinasi liar dalam dunia maya bukan hanya hunting pengetahuan dan pembelajaran,  bisa jadi mereka terjebak pada conten negative maupun permainan games yang tidak terkendali. Hal inilah yang sering dikhawatirkan sebagaimana perahu yang berlajar dan terjebak pada gelombang pusaran air, mereka belum tentu mampu menjadi nahkoda atas pikirannya sendiri. Dunia digital dari satu sisi memudahkan semua urusan, namun pada sisi lain juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan negative yang merugikan.

Pegembangan pengetahuan secara mandiri sangat perlu dilakukan, namun seakan kita masih terjebat dengan formalitas ijazah dan gelar akademis. Dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan perubahan dengan mengingat aturan yang diterapkan masih mewajibkan, karena secara umum lebih mudah menilai kemampuan seseorang dri ijazah dan gelar akademik daripada melakukan uji kompetensi tersendiri. Meskipun pada akhirnya kemampuan mandiri tanpa terjebak dalam gelar akademis yang lebih menentukan dalam pengembangan diri dalam meraih kesuksesan.


Penulis adalah ASN pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.


<script data-ad-client="ca-pub-3419811707585229" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

1 komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog