Pramuka
and Scouting For Boys
Oleh
: Tria Aini Wullandari
Buku yang ditulis Robert Stephenson Smyth
Baden Powell atau lebih dikenal dengan nama Lord Baden Pawel dengan judul
Scouting For Boys ( Kepanduan untuk anak laki laki ), selama menulis ia menguji
gagasannya melalui perjalanan berkemah di Pulau Brownsea dengan Boys’ Brigade
dan anak tetangganya yang dimulai pada tanggal 1 Agustus 1907 yang kemudian
dianggap sebagai awal dari kegiatan kepanduan. Kegiatan kepramukaan mempunya 7
tujuan diantaranya :
Kegiatan
Pramuka sebagai Salah satu Ekstrakurikuler yang “wajib” diikuti oleh siswa
sangat bermanfaat untuk pembentukan karakter siswa yang dimulai sejak dini
(siaga). Kemandirian yang diajarkan dalam gerakan Pramuka diajarkan melalui
praktek langsung diluar kelas dengan kegiatan yang menyenangkan. Beberapa kegiatan
yang dilakukan seperti Perkemahan telah mendidik siswa menjadi lebih mandiri,
setidaknya ada keterpaksaan untuk melatih melakukan semua kegiatan untuk
dirinya sendiri sejak dini.
Dengan jadwal yang ketat yang harus dipatuhi, mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir, kegiatan Pramuka melatih disiplin bagi para pesertanya. Pembiasaan disiplin ini diharapkan dapat terus berkesinambungan diluar kegiatan pramuka dan diluar kegiatan sekolah. Tidak heran jika siswa yang mengikuti kegiatan kepramukaan secara rutin akan terbentuk pribadi yang mandiri dan disiplin dalam segala aktifitasnya. Seperti kegiatan Sholat berjamaah yang dilakukan bagi yang beragama Islam yang wajib diikuti.
Kegiatan
berkemah yang menjadi salah satu ciri khas Pramuka dilakukan dalam satu
kelompok (regu) yang diharapkan akan tercipta rasa gotong royong dalam
melaksanakan tugasnya. Dalam kegiatan perkemahan tersebut tidak akan berjalan
dengan baik jika tidak tercipta rasa gotong royong dalam satu kelompok dengan membentuk
satuan organisasi terkecil diantara mereka dengan pembagian kerja yang
proporsional.
Kegiatan
tim yang dilakukan akan melahirkan rasa peduli terhadap sesama, peserta akan
dilatih melalui berbagai kegiatan bakti social serta diajarkan untuk saling
membantu teman yang kesusahan atau sedang sakit, kegiatan pramuka melatih rasa
peduli dengan warga yang ada disekitarnya dan tak segan untuk saling membantu. Beberapa
kegiatan sosial yang dilakukan dalam kegiatan gerakan Pramuka diharapkan akan
membekas dan berkesinambungan hingga para peserta tersebut kelak terjun
dilingkungan masyarakat.
Kegiatan
pramuka yang dilakukan diluar sekolah, lebih banyak dilakukan di alam terbuka,
diharapkan mampu memunculkan kepedulian peserta untuk melestarikan lingkungan. Pentingnya menjaga lingkungan alam wajib ditanamkan sejak
dini. Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan, polusi air dari limbah
industri dan pertambangan, polusi udara di daerah perkotaan, dan masalah
mengenai rusaknya lingkungan kita khususnya di Indonesia bukan merupakan
masalah yang baru lagi, yang seharusnya dibenahi sesegera mungkin. Bagaimana
tidak, masalah ini tidak luput dari peran pemerintah dan masyarakat yang harus
berdampingan menjaga lingkungan kita ini. Kecintaan terhadap alam harus
ditumbuh kembangkan sejak dini, Lingkungan yang merupakan tempat tinggal semua
makhluk hidup yang ada di muka bumi, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan
harus kita jaga kelestariannya.
Kegiatan Pramuka seringnya dilakukan untuk
memunculkan kerja sama tim, peserta Pramuka akan sering bekerja sama dengan
orang lain yang memiliki karakter serta watak yang berbeda-beda. Dalam gerakan
Pramuka diajarkan belajar bersama dalam sebuah team yang secara sadar maupun
tidak, mereka akan mengangkat seseorang untuk menjadi ketua team yang bertugas
mengarahkan kegiatan yang akan dilakukan. Karena dalam sebuah kelompok sekecil
apapun akan terbentuk satu orang yang memimpin sebuah kegiatan. Baik kegiatan
rutin intern team maupun kegiatan antar regu.
Setiap anggota Pramuka berkesempatan untuk menjdi
seorang pemimpin,
kegiatan Pramuka dengan berbagai kegiatan permainan yang dilakukan akan
memunculkan rasa kepemimpinan dalam regu maupun kelompok kecil. Keberhasilan sebuah
kegiatan sangat ditentukan oleh kekompakan dan kepemimpinan dati team tersebut.
Karenanya kegiatan Pramuka sangat penting untuk melatih jiwa kepemimpinan dari
para pesertanya. Hal ini dilakukan dengan mengingat peserta didik Pramuka
tersebut adalah asset bangsa yang kelak secara estafet akan menjadi seorang
pemimpin, baik dalam sekala kecil, atau bahkan secara nasional maupun
Internasional.
Dasar
dasar kepanduan yang terdapat dalam Buku “Scouting For Boys” yang memuat dasar
survival dialam bebas, nilai moral yang dapat diambil dari buku tersebut adalah
anak remaja dibekali untuk hidup mandiri dan tahan uji, oleh sebab itu perlu
mentalitas tahan uji dan daya survival tinggi untuk bias bertahan. Dalam gerakan
pramuka di Indonesia telah tersedia Buku Saku Pramuka yang dibadi dalam
beberapa jenjang untuk memudahkan dalam pembelajaran dalm kegiatan kepramukaan.
Kegiatan
Pramuka di Madrasah juga diisi dengan Pendidikan karakter keagamaan yang kuat
sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang sisdiknas, kegiatan yang dilakukan
dalam Sholat berjamaah dengan Imam dari para peserta diharapkan menciptakan
rasa kepemimpinan dalam kegiatan keagamaan yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan bermasyarakat. Hal ini disadari bahwa pembinaan mental agama yang
kuat yang akan membentuk pribadi yang berbudi pekerti luhur.
*Penulis
adalah Guru MI Darul Amien Jajag Kecamatan Gambiran.
1 komentar:
Pintere anakku
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar