Peranan Pemuda dalam
Mengisi Kemerdekaan
Oleh, Asri Amelia
S.D.*
Sukses adalah suatu hal yang pasti dimiliki oleh setiap orang.
Entah itu sukses dari segi agama, atau sukses dalam segi dunia.
Namun semua orang tentu menginginkan dalam segi keduanya. Jadi semua harus
seimbang. Banyak orang yang bermimpi
tentang impian kesuksesan mereka dimasa muda. Agar hidup di kedepannya tinggal
leha-leha, gitu katanya. Namun kebanyakan
dari mereka tidak mau mewujudkannya, dan memilih untuk bersenang senang dulu
dimasa muda.Katanya, "mumpung masih muda bro, berbahagialah
dulu". Memang benar bahagia itu
perlu, tapi jika kita tidak mau bersusah payah dimasa muda ini, masa tua kita
akan semakin lebih buruk.
Sudah terbukti banyak anak muda
yang sudah sukses diluaran sana. Karna dimasa muda inilah kesempatan kita untuk
berjuang. Dengan tubuh yang masih sehat
serta memiliki banyak karya bisa membuat kita memberikan peluang pekerjaan bagi
orang lain. "Tapi kalau semua anak
muda memiliki pemikiran yang kreatif, kenapa masih banyak anak muda yang suka
mabuk, suka judi, dan sebagainya?"Itu semua merekalah yang memilih hidup
seperti itu. Disamping itu kurangnya
pendidikan moral dan ilmu pengetahuan luas yang mereka dapat, juga menjadi
salah satu faktor utama adanya anak muda yang memilih jalan hidup seperti itu.
Tetapi jika masih ada orang yang mau merangkul pundak anak muda yang kurang
akan motivasi dan ilmu pengetahuan, bisa jadi mereka juga bisa diasah untuk
berfikir lebih kreatif.
Ketika sudah banyak pemuda yang bisa berfikir
kreatif, mereka bisa memberikan peluang pekerjaan bagi orang orang, serta
mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Tak jarang tentunya, kita sering
melihat kakek-kakek yang sudah tua, masih menggayuh becak, mencari penumpang.
Ketika uang yang sudah terkumpul, hanya bisa untuk membeli sejumput nasi untuk
menambah tenaganya yang akan berjuang lagi diesok pagi. Dari sini kita bisa
melihat, dulu dimasa mudanya beliau buat apa, dan kemana anak-anaknya? Sampai-sampai
banyak anak-anak Indonesia yang ditelantarkan oleh orang tua mereka, hanya
karna sibuk kerja. Bukankah orang tua adalah madrasah bagi anak-anaknya? Untuk
membentuk suatu karakter yang unggul yaitu dengan cinta dari kekuarganya.
Hingga banyak WNI yang rela
mencari pekerjaan di luar negri menjadi seorang pembantu rumah tangga bagi
orang luar negri. Jika pemuda di Indonesia lebih mengembangkan karya yang
mereka miliki serta menyediakan lapangan pekerjaan yang layak, tentu tidak akan
banyak WNI yang rela bekerja jauh dari keluarga hanya menjadi pembantu orang
luar negri. Sama halnya negara kita masih dijajah dengan cara halus.
Sebenarnya orang awam seperti
mereka juga tidak salah, hanya saja mereka kurang dirangkul oleh tangan tangan
yang mau mengajak mereka dijalan kesuksesan. Dan mereka lebih memilih hidup
mandiri dengan keadaan hidup yang seadanya.
Disamping itu, kenapa juga banyak anak muda yang sudah sukses diusia 25
tahun, bahkan diusia 18 tahun sudah bisa membeli mobil dengan uang dan usahanya
sendiri. Itu karena mereka memanfaatkan masa yang masih nemiliki banyak energi,
dengan mencari Info-Info dan mengembangkan karya yang dimilikinya.
Kebanyakan dari mereka rela
menghabiskan masa remajanya untuk berjuang untuk menempuh hidup dimasa tua yang
tinggal rapuh-rapuhnya. Hingga rela mengorbankan secangkir kopinya demi
perubahan hidup dimasa mendatang. "Bro, ngga usah ngoyo-ngoyo untuk
berjuang demi masa depan. Hidup harus bersyukur saja. Kita pasrahkan saja,
rezeki udah ada yang ngatur".
Memang benar hidup harus bersyukur, dan rezeki sudah ada yang mengatur.
Tapi tidakkah kita (rakyat Indonesia) akan tetap hidup di zona kemiskinan yang
akan menyengsarakan rakyat? Akankah kita akan tetap mewariskan air mata dan kemiskinan
untuk anak cucu dimasa mendatang? Akankah kita menginginkan anak cucu kita
dijajah kembali oleh para penjajah karena kebodohan yang kita miliki? Tentunya
kita tidak mengharapkan sesuatu yang seperti itu terjadi.
Negara kita sedang membutuhkan
generasi pejuang untuk berkarya. Itulah mengapa ada pendidikan sekolah. Yaitu
tempat untuk melatih mental kita, tempat kita berorganisasi, tempat kita
mengembangkan karya dan mewujudkan impian. Bukan hanya di sekolah tempat untuk
belajar, sekolah hanyalah tempat pembentukan karakter. Bukan hanya sekolah
tempatnya orang sukses, tapi bisa dari mana saja. Tempat orang sukses berasal
dari keinginan hati dan keyakinan yang dimilikinya.
Jadi, peran anak muda untuk berjuang dimasanya sekarang itu sangat penting. Karya-karya anak muda sekarang telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia yang akan membawa hidup masyarakat Indonesia ke dalam zona yang lebih baik. Tentu juga, dengan karya anak muda akan memberikan peluang lapangan pekerjaaan, dan krisis ekonomi di Indonesia semakin menurun. Bukankah dulu pernah pemuda-pemudi Indonesia telah membuat sumpah pemuda yang telah diwariskan kepada generasinya? Saatnya kita membuktikan kepada pahlawan kita dulu, bahwa generasinya mampu menjunjung tinggi tanah Indonesia
Mencoba hal yang berbeda bukan
berarti kita dipandang aneh, tapi jika hanya melakukan hal sama, bagaimana mau berkembang?
Berbeda dengan yang lain berarti kita menciptakan sesuatu yang unggul dalam
hidup kita. Membuat karya dengan banyak perbedaan dari yang dilakukan
orang-orang diluar sana akan menambah nilai plus dari apa yang kita ciptakan.
Jangan pernah menunda hal baik
untuk dilakukan. Karena tidak akan ada waktu yang tepat. Semua orang diberikan
waktu 24 jam yang sama. Ketika orang lain bisa sukses, maka seharusnya kamu
bisa menggapainya. Ketika hari ini kamu sedang bersantai, ingat diluaran sana
banyak yang sedang berlatih dan berjuang untuk menang.
*Siswa Kelas XI MIPA 1, MAN 3 Banyuwangi di Srono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar