Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » , » Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan Karakter

Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan Karakter

Pengaruh Lingkungan Terhadap Pendidikan Karakter

Oleh : Annisa Arahma

 

Secara etimologi, karakter berasal dari bahasa latin “character”. Secara umum karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. Sedangkan menurut psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan pada suatu tindakan seorang individu. Karakter yang dimiliki setiap orang berbeda-beda dan faktor pengaruh lingkungan sangat besar dalam menentukan karakter pribadi seseorang. Karena itu sangat penting bagi kita untuk menerapkan pengetahuan tentang pendidikan karakter. Perlu diketahui bahwa tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik. Karakter dalam diri seseorang berkembang dengan cara dan waktu yang berbeda-beda dan terbentuk sesuai dengan kondisi dan tempat tertentu.

Nyatanya, permasalahan utama pada masa sekarang adalah pemuda Indonesia masih kurang memperhatikan pola hidup dan tingkah laku yang berkarakter baik. Terlebih lagi bagi para siswa yang sampai saat ini masih menjalani sekolah dari rumah atau biasa kita sebut dengan LFH (learn from home). Masih terdapat beberapa siswa yang kurang peduli dan tanggung jawab dalam menjalani sekolah dari rumah. Padahal perjuangan dan semangat dari para guru untuk mengajak siswa-siswinya untuk tetap bersabar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama pandemi sebagai siswa sangatlah besar. Para guru menggunakan berbagai platform media sosial sebagai bahan pembelajaran yang semestinya diajarkan secara langsung. Tentunya agar para siswanya “tertarik” untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para guru untuk tetap mendidik anak-anak bangsa menjadi pribadi yang berkarakter sebelum terjun ke masyarakat. Hal inilah yang menjadi tolak ukur seberapa besar pengaruh lingkungan dalam karakter yang dimiliki oleh seseorang.

Pernahkah anda mendengar pendapat bahwa orang tua harus rela melepaskan anaknya walaupun anak masih kecil harus “dikirim” ke pesantren dan menetap disana dalam rangka menempuh pendidikan? Apakah alasan utamanya adalah anak akan dapat menjadi orang yang mandiri karena pengaruh lingkungan pesantren yang sangat disiplin?  Sebenarnya, pendapat tersebut masuk akal dan dapat disetujui. Walaupun tidak sepenuhnya, karena bukankah dalam keluarga juga dapat dilakukan pendidikan karakter dalam mengembangkan karakter anak meskipun kadang sulit?  Entahlah. Yang pasti, pengaruh lingkungan itu sangat besar terhadap pembentukan karakter dan pendidikan karakter memang harus dimulai sejak dini.

Pesantren atau Mahad dianggap sangat efektif untuk pendidikan karakter keagamaan yang kuat bagi anak anak, karenanya saat ini di beberapa Madrasah telah berdiri Mahad yang dikelola oleh Madrasah, yang kurikulumnya disesuaikan dengan kurikulum yang ada di Madrasah, seperti Mahad yang berada dilingkungan MAN 3 Banyuwangi, di Mahad ini dan beberapa mahad lainnya dilingkungan Madrasah, pimpinan tertinggi Mahad berada pada Kepala Madrasah. Hal ini berbeda dengan Pesantren yang tidak berada dilingkungan Madrasah, yang berarti Madrasaah tersebut dibawah Yayasan Pondok Pesantren.

Modal utama dalam membentuk dan mengembangkan karakter apik (baik) adalah pengaruh lingkungan. Karakter pada diri seseorang tidak secara langsung didapat ketika lahir. Muncul dan berkembangnya karakter butuh proses pembelajaran yang cukup panjang. Di dalam tatanan sosial, seseorang yang memiliki karakter pribadi yang baik adalah orang yang paling sering diutamakan dan dibutuhkan. Alasannya tidak lain adalah mereka yang memiliki karakter baik bagaikan sebuah harapan yang dapat memperbaiki dan menjalani kehidupan dengan lebih baik di dunia. Seseorang yang memiliki karakter baik dapat dilihat dari cara pandang, berpikir, bersikap, berucap, serta tindakan membuat keputusan suatu perkara secara tepat. Manusia adalah bagian penting dari lingkungan. Bagaimana lingkungan dan manusia itu dapat dikatakan baik ataupun sebaliknya, kita sendirilah yang mencerminkannya.

Faktor pengaruh lingkungan terhadap perkembangan karakter yang pertama adalah lingkungan keluarga. Disinilah dasar penanaman karakter yang dibentuk oleh orang tua. Proses mulai lahir hingga menjadi dewasa kita peroleh dari didikan keluarga. Pengaruh lingkungan keluarga ini mencerminkan bagaimana sikap kita setelah terjun dalam masyarakat. Keluarga yang penuh konflik dan tidak peduli terhadap perkembangan anak dapat memicu masalah psikologis yang berat bagi anaknya. Selain itu, anak juga akan mendapat julukan “wong elek” (orang yang buruk) apabila ada kesalahan dalam karakternya yang berdampak pada masyarakat sekitar. Yang kedua adalah pengaruh lingkungan sekolah. Dalam lingkungan sekolah, pembelajaran mengenai pembentukan karakter menjadi lebih luas. Dari sini, kita diajarkan pengetahuan tentang nilai-nilai moral untuk belajar mandiri, berinteraksi serta bersosialisasi. Dalam hal ini peran dari para tenaga pendidik sangat dibutuhkan.

Ketiga, pengaruh lingkungan masyarakat. Perilaku manusia secara berangsur-angsur dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakatnya berada. Faktor ingin diterima masyarakat terkadang jauh lebih penting daripada membawa nilai-nilai yang diajarkan dalam lingkungan keluarga.  Karena itu, perlu dicermati sebelum memutuskan lingkungan masyarakat tempat kita bersosialisasi. Dan yang keempat, adalah faktor lingkungan alam. Yakni faktor penting bagi kita untuk melatih diri menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Dengan mencintai alam, kita dituntut menjaga, merawat dan memeliharanya. Apabila lingkungan alam rusak, akan berdampak buruk bagi manusia.

Pada dasarnya setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda. Kita dapat “mengenal” orang lain disebabkan oleh karakter yang dimilikinya. Maka dapat dikatakan bahwa karakter adalah ciri khas diri. Tidak perlu mencari orang-orang yang hanya memiliki karakter baik saja, cobalah untuk menjadi pribadi yang berkarakter dengan memiliki kesadaran untuk menerapkan nilai-nilai nasionalisme bangsa Indonesia yang memiliki rasa peduli serta tanggung jawab terhadap sesama. Dengan ini, kita dapat membawa “aura positif” bagi orang-orang disekitar. Dan tentunya akan memberikan kemudahan dalam hidup kita untuk hidup berdampingan dengan orang lain. Kesuksesan pun pasti dapat kita raih dengan cara yang benar. Karakter pribadi yang baik adalah hal yang seharusnya paling diutamakan. Lebih baik mana antara seseorang yang mempunyai gelar pendidikan tinggi namun karakter nya masih semrawut (tidak beraturan) dengan orang yang gelar pendidikannya sebatas lulus SD namun memiliki karakter baik?

Sebenarnya, selain pengaruh lingkungan dalam pembentukan karakter tersebut adalah faktor internal atau seberapa besar keinginan dari dalam diri kita untuk menjadi pribadi yang memiliki karakter baik. Seberapa mampu kita dalam mengendalikan emosi serta perilaku harus terus dilatih dan dikembangkan agar sikap dan perilaku diri lebih terarah. Sangatlah penting apabila kita menjalani hidup dengan selalu memperhatikan lingkungan disekitar agar tidak terbawa serta bertanggung jawab atas setiap keputusan yang kita buat. Bagaimanapun juga, hidup di dunia ini juga harus saling menghormati dan saling menasehati dalam hal kebaikan. Tidak ada salahnya menasehati atau memberikan arahan pada seseorang mengenai pentingnya menjadi pribadi yang karakternya bagus. Dan sebagai orang yang dinasehati, usahakan mendengar dan menerima saran dan kritikan dari orang lain. Menerima pun bukan berarti setuju. Pilah dan putuskan mana yang lebih baik untuk dapat diterapkan dalam hidup.

Kelas : XI MIPA 02 MAN 3 BANYUWANGI





Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Kamu berbakat anisa, teruskan

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog